Suara.com - Bank Indonesia atau BI meminta para milenial makin banyak membuat permainan atau games berbasis smartphone seperti PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG. Pasalnya, selama ini games yang ada masih buatan luar negeri.
Dengan games buatan buatan luar negeri, maka dana dari masyarakat Indonesia yang mengunduh atau membeli barang di games tersebut akan keluar negeri.
Sehingga hal ini akan membuat neraca pembayaran Indonesia (NCI) menjadi defisit yang nantinya berpengaruh ke defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD).
Misalnya, masyarakat yang membeli senjata di games perang PUBG. Maka dana pembelian tersebut akan keluar dari Indonesia dan masuk ke rekening pembuat games di luar negeri.
"Intinya kita harus bisa berusaha produksi di dalam negeri bagi barang-barang yang bisa kita produksi," kata Deputi Geburnur Senior BI, Mirza Adityaswara saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).
Menurut Mirza, games buatan lokal harus seperti film lokal. Dia menerangkan, dahulu film luar negeri merajai layar lebar Indonesia, namun kini telah banyak film lokal yang diproduksi dan ditayangkan di bioskop Indonesia.
"Dulu film kita selalu impor dari luar negeri. Film lokal belum jadi tuan rumah. Sekarang film impor sedikit dan film lokal sudah jadi tuan rumah sendiri. Sama game juga begitu kalau suatu saat nanti game yang dimainkan WNI adalah buatan Indonesia," tutur dia.
Kendati demikian, Mirza melihat saat ini mulai muncul games buatan lokal. Dia pun berharap games lokal tersebut bisa merajai games di Indonesia.
"Mungkin sudah ada game buatan lokal dan mudah-mudahan nanti game buatan Indonesia akan semakin familiar dan mengambil market share lebih besar. Sekaranf kita belum hitung kontribusinya," ucap dia.
Baca Juga: April Mop, Bank Indonesia: Jangan Sampai Tertipu Uang Palsu
Berdasarkan data, Bank Indonesia (BI) neraca pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2018 defisit 7,1 miliar dolar AS. Angka itu turun drastis dari 2017 yang mencatatkan surplus 11,6 miliar dolar AS.
Penyebab utama dari anjloknya NPI ini karena defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) lebih dibandingkan surplus transaksi modal dan finansial.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci
-
Kasus Bank Century: Dulu Seret Nama Sri Mulyani, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
-
Tips Pilih Developer Rumah Terbaik 2025, Biar Tidak Menyesal di Kemudian Hari
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta!
-
Ekonom UI Kritik Rencana Suntikan Rp200 T ke Bank: Salah Sasaran, Masalahnya Lemahnya Permintaan
-
Promo Voucher Potongan Rp5.000 Alfamart: Stok Minyak Goreng Aman Sampai Akhir Bulan!