Suara.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik lebaran 2019 jatuh pada tanggal 31 Mei 2019 atau H-5 sebelum lebaran.
Diketahui 31 Mei 2019 ditetapkan sebagai hari cuti bersama, sehingga berpotensi puncak arus mudik menjelang lebaran akan terjadi di tanggal tersebut.
Kepala Badan Litbang Perhubungan, Sugihardjo menyebutkan, dari hasil survei potensi pemudik angkutan lebaran tahun 2019 di wilayah Jabodetabek diperkirakan populasi pemudik tahun 2019 berjumlah 41,9 juta orang.
Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2018 sebanyak 33,7 juta orang.
"Untuk puncak arus mudiknya tanggal 31 Mei 2019 atau H-5. Setelah kita tahu data arus puncak khusus untuk balik kami sepakat puncak tanggal 9 Juni 2019 hari Minggu agak rawan karena satu hari," ujar Sugihardjo, Selasa (9/4/2019).
Ia memprediksi diperkirakan waktu keberangkatan pemudik sudah akan terjadi pada pukul 06.00 - 08.00 WIB.
Pemudik untuk jalur darat akan didominasi menggunakan kendaraan pribadi dan selebihnya menggunakan transportasi umum.
Berdasarkan data survei yang dilakukan terhadap 7.762 orang responden rumah tangga, pemudik masih didominasi di Pulau Jawa.
"Terbesar di Jawa Tengah untuk Provinsinya dan untuk kota Bandung menjadi mayoritas pemudik. Masyarakat menggunakan bus 4,5 juta orang hampir 30 persen, mobil pribadi 4,3 juta orang atau 29 persen, kereta api 2,5 juta orang atau 16,7 persen," tambahnya.
Baca Juga: Hadapi Mudik Lebaran 2019, KAI Bandung Waspadai 42 Titik Jalur Rawan
Namun yang perlu diperhatikan pemudik yang menggunakan sepeda motor, diprediksi akan menggunakan jalur alternatif dan diperkirakan jumlahnya mencapai 280 ribu pengendara atau naik sebesar 56,9 persen.
Sehingga diharapkan untuk pemasangan perlengkapan keselamatan dan penempatan posko lebaran sebagai tempat istirahat untuk keselamatan pemudik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya