Suara.com - Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso angkat bicara mengenai kisruh laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
OJK meminta Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan verifikasi laporan keuangan Garuda Indonesia untuk mencari kebenaran hasil audit yang disebut-sebut menggunakan auditor abal-abal.
"OJK tidak memiliki kewenangan untuk overall hasil audit yang dilakukan akuntan publik. Kebenaran ini nanti ada asosiasi profesi untuk melakukan verifikasi," ujar Wimboh, Kamis (2/5/2019).
Menurut Wimboh, tugas OJK dalam kasus ini hanya mengawasi Garuda Indonesia saja, karena bukan termasuk dalam lembaga jasa keuangan.
Peran OJK untuk Garuda Indonesia hanya mengawasi prosedur dalam transparansi dan market conduct.
"OJK dalam meyakini transparansi perusahaan go publik. Kita meminta SRO di lapangan, hasilnya bisa disampaikan ke OJK," katanya.
Menurutnya, OJK tidak hanya mengawasi perbankan dan asuransi saja. Ia meminta untuk pihak yang dirugikan mengikuti prosedur yang ada.
"Sebelum RUPS laporan keuangan harus disetujui, apabila ada pihak yang tidak sepakat atau merasa dirugikan, silahkan saja nanti akan diproses sesuai dalam hal emiten dan listed," imbuh dia.
Baca Juga: Usai Temui BEI, Direksi Garuda Indonesia Menghilang
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terkini
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Target Harga DEWA, Sahamnya Masih Bisa Menguat Drastis Tahun 2026?
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!