Suara.com - Untuk meningkatkan produksi pertanian agar lebih bisa berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar kegiatan model pengembangan Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, pada 7 - 9 Mei 2019. Kementan akan fokus pada bantuan alat mesin pertanian (alsintan)
Dalam 5 tahun terakhir, Kementan telah memberikan bantuan alsintan kepada kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), dan kelembagaan tani lainnya. Jumlah bantuan alsintan yang telah disalurkan lebih dari 500 ribu unit, dengan jenis yang cukup banyak untuk alsintan pra - panen maupun pasca - panen, bahkan untuk pengolahan hasil pertanian.
“Permasalahannya, belum semua bantuan alsintan tersebut dimanfaatkan secara optimal oleh poktan. Pengelolaan alsintan di tingkat poktan atau gapoktan, sejak awal sudah diarahkan untuk melibatkan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang dibentuk oleh poktan/gapoktan. Namun kenyataan di lapangan, masih ada bantuan alsintan yang dikelola secara individu atau tidak melalui UPJA, dalam arti bantuan alsintan tidak dikelola secara bisnis," jelas Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, Jabar, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya, kondisi tersebut engakibatkan alsintan tidak bekerja sesuai kapasitasnya. Bantuan alsintan dimaksudkan untuk meringankan beban biaya usaha tani, namun tetap dikelola secara bisnis (tidak gratis), agar poktan mempunyai dana untuk perawatan atau maintenace.
“Pengelolaan alsintan melalui UPJA diharapkan juga dapat membantu poktan/gapoktan dalam penguatan permodalannya, sehingga mendorong kemandirian poktan/gapoktan dalam membiayai kegiatan usahataninya," tambahnya.
Melalui model pengembangan PKBM, Sarwo berharap, semua bantuan sarana dan prasarana yang diberikan Kementan dapat dikelola oleh gapoktan secara profesional, dengan lebih memberdayakan anggotanya.
“Terutama para pemuda taninya (kaum milenial), sehingga semua bantuan pemerintah dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan," lanjut Sarwo Edhy.
Untuk itu, peran sinergitas PERTETA dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dalam pengawalan dan pengawasan pada kegiatan tersebut menjadi sangat penting.
Adapun kegiatan ini sudah dilakukan di lima lokasi yang telah ditetapkan dalam SK Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Nomor : 07.1/kpts/OT.050/8/01/2019, yaitu di Kabupaten Tuban (Jatim), Sukoharjo (Jateng), Konawe Selatan (Sultera), Barito Kuala (Kalsel), dan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sumsel).
Baca Juga: Operasi Pasar Ramadan, Kementan Distribusikan Telur di 7 Pasar di Jakarta
“Saya harap, tidak hanya menjadi contoh di daerah tersebut, namun juga bagi daerah lainnya, sehingga keberhasilan kegiatan tersebut dapat diterapkan oleh gapoktan di daerah lain secara cepat dan swadaya," tegasnya.
Untuk itu, lanjutnya, peran tim pendamping dalam kegiatan percontohan tersebut menjadi sangat penting. Tentunya dengan mediasi yang baik oleh dinas pertanian setempat, agar terwujud komunikasi yang lancar antara gapoktan dengan PERTETA di daerah dan para penyuluh pertanian di lapangan.
Sarwo Edhy menambahkan, model PKBM tentunya akan memberdayakan kaum milenial dalam pembangunan pertanian ke depan.
“Saya minta para pendamping di daerah dapat berinteraksi dengan gapoktan dan seluruh masyarakat tani di masing-masing daerah, terutama para pemuda taninya secara intensif dan melaporkannya kepada kami, sehingga kami dapat merespons kondisi lapangan melalui penyempurnaan kebijakan teknis maupun kebijakan penganggaran," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Cuan Maksimal! 5 Jurus Jitu Investasi Emas Biar Tabungan Tidak Cuma Numpang Lewat
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
BRI Peduli Dukung Pembangunan Rumah Ibadah di Daerah, Wujudkan Komitmen Spiritual
-
Leony Kaget 'Pajak' Balik Nama Mahal! Ini Cara Hitung BPHTB dan PPh dengan Benar
-
Jangan Sampai Kehabisan! 4 Link DANA Kaget Siang Ini, Saldo Rp 299 Ribu Akan Masuk Dompet Digital
-
Hindari Pajak, Orang Kaya Lebih Pilih Sewa Rumah Ketimbang Beli Baru
-
Kekayaan Larry Ellison Melonjak! Kalahkan Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia
-
Serbu Promo 4 Hari Indomaret: Belanja Hemat, Dompet Senang!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Rincian 'Tersembunyi' Biaya Balik Nama Harta Warisan, Leony Aja Sampai Kaget