Suara.com - Pedagang kurma di Pasar Tanah Abang, Jakarta mendadak tajir atau kaya. Mereka mengalami peningkatan hingga 100 persen menyusul tingginya permintaan konsumen.
Seorang pedagang, Yulia mengaku bila pada Ramadhan tahun lalu usahanya tersebut dalam sehari mampu menghasilkan keuntungan Rp 5 juta. Namun lima hari jelang masuknya bulan Ramadhan tahun ini, dalam satu hari ia mampu meraup keuntungan Rp 10 juta.
"Peningkatannya pesat sekali, dibanding Ramad an tahun lalu," kata Yulia di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Meskipun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, ia mengaku tidak memberlakukan kenaikan harga.
"Harga kurma masih sama seperti sebelum Ramadhan, tidak ada kenaikan, kualitasnya pun sama masih bagus," kata Yulia.
Dia menjelaskan beberapa jenis kurma yang ia jual seperti kurma jenis Khalas per kilogramnya Rp 35.000, kurma jenis Mesir Rp 45.000, jenis Madinah Madu Rp 50.000, Tunisia curah tanpa tangkai Rp 65.000, Tunisia curah pakai tangkai Rp 80.000.
Kemudian Kurma Sukari dari Madina dijual Rp110.000 per kilogram, Medjool Rp225.000 per kilogram dan Kurma Nabi Ajwa yang didatangkan langsung dari Makkah Rp300.000 per kilogram.
Naiknya penjualan kurma selama bulan Ramadhan juga dirasakan pedagang kurma dan oleh-oleh haji di Blok C Pasar Tanah Abang, Gofur.
“Satu pekan sebelum Ramadhan omzet puluhan juta rupiah, dua kali lipat dari hari biasanya, pokoknya kalau Ramadhan dan Lebaran Haji, mantap betul,” kata Gofur.
Baca Juga: Makan 3 Kurma Setiap Hari dalam Seminggu, Rasakan 5 Manfaat Ini!
Terkait dengan harga kurma, Gofur menjelaskan tiap tempat dan pedagang punya patokan harga yang berbeda. Satu kilogram aneka jenis kurma dibanderol mulai Rp40.000 hingga Rp350.000.
“Paling murah Kurma Khalas harganya Rp40.000 per kilogram, kalau yang paling mahal Kurma Nabi Rp350.000 per kilogram,” kata Gofur.
Gofur menjelaskan Kurma Nabi dibandrol mahal karena kurma itu asli dari Makkah, “Kurma asli dari Makkah, warnanya hitam pekat, buahnya lebih besar dan kering. Biasanya ini buat obat diabetes, jantung, stroke, dan darah tinggi. Banyak yang mencari buat pengobatan,” kata Gofur.
Pedagang kurma Pasar Tanah Abang ini mendapat pasokan kurma dari para agen maupun importir kurma langsung. Namun, ada pula beberapa wiraniaga yang rutin menawarkan kurma dalam kemasan kardus.
"Kurma kiloan ini biasanya dapat dari daerah Jakarta Kota. Biasanya orang Arab langsung nawarin ke kami. Kalau yang kurma kemasan kardus isi setengah kilo ini biasanya penjual yang menawarkan," kata Gofur. (Antara)
Berita Terkait
-
Makan 3 Kurma Setiap Hari dalam Seminggu, Rasakan 5 Manfaat Ini!
-
Kamu Perlu Tahu! Ini Efek Samping Buah Kurma Jika Dikonsumsi Terlalu Banyak
-
Pasar Tanah Abang Blok G Dibongkar, 500 Pedagang Direlokasi
-
Jelang Ramadan, Pemprov DKI Antisipasi Serbuan PKL di Pasar Tanah Abang
-
Dilanda Kebakaran, Pedagang Pasar Tanah Abang Ngaku Rugi Banyak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?