Suara.com - Ratusan warga Solo menyerbu pasar murah yang diadakan di kantor Kecamatan Banjarsari, Sabtu (18/5/2019). Warga sudah mengantre beberapa jam sebelum pasar murah dibuka oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo sekira pukul 08.30 WIB.
Pasar murah sembako ini diadakan Pemkot Solo bersama Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Beberapa komoditas yang disediakan di pasar murah diantaranya, gula, telur, minyak dan juga beras.
"Ini juga untuk menekan inflasi di Kota Solo. Pasar murah ini diadakan di lima kecamatan di Solo. Setiap kecamatan akan mengadakan pasar murah selama dua hari," terang Rudy kepada Suara.com.
Pasar murah ini ditujukan bagi seluruh warga Solo. Meski begitu, Rudy mengimbau kepada warga yang sudah mampu sebaiknya tidak ikut berbelanja di pasar murah. Agar, kesempatan berbelanja ini bisa dimanfaatkan untuk warga Solo yang kurang mampu.
"Sebaiknya kalau yang sudah mampu tidak usah ikut belanja. Biar ini bisa digunakan untuk yang tidak mampu," imbuhnya.
Setiap warga yang datang berkesempatan untuk membeli empat komoditas yang sudah disiapkan. Diantaranya telur 1 kg, beras 2 kg, minyak 1 liter dan gula 1 kilogram. Untuk empat komoditas tersebut, warga cukup membayar Rp 48 ribu saja.
Koordinator Pasar Murah, Darmawan Saputra mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 15 ribu paket sembako yang akan dijual di pasar murah. Setiap kecamatan akan mendapatkan jatah sebanyak 3 ribu paket sembako.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Segera Stabilkan Harga Sembako
"Jumlah itu akan dibagi untuk dua hari pelaksanaan pasar murah. Jadi setiap harinya akan disediakan 1.500 paket," katanya.
Salah seorang warga, Warni (63) mengaku bersyukur dengan adanya kegiatan pasar murah ini. Menurutnya, selama ini harga-harga sudah beranjak naik.
"Jadi kalau ada pasar murah ini ya bagus sekali. Kalau di pasar semua ini bisa seharga Rp 70 ribuan, di sini cuma Rp 48 ribu saja. Jadi murah banget," terangnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan saat pelaksanaan, panitia menyiapkan empat kupon dengan warna berbeda.
Kupon ini akan diberikan kepada petugas yang sudah berjaga di setiap komoditas yang dijual. Selain itu, warga yang sudah membeli sembako diminta untuk mencelupkan jarinya ke tinta.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya warga yang berbelanja lebih dari satu kali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR