Suara.com - Penjualan batik di sentra kerajinan industri tersebut yang berada di Kampung Laweyan, Solo, Jawa Tengah tidak menunjukan angka peningkatan yang signifikan.
Alih-alih meningkat, tahun ini tingkat penjualan batik saat momen Lebaran justru merosot dibandingkan waktu yang sama pada tahun lalu.
Seorang pengusaha batik sekaligus pemilik Putra Batik Laweyan, Gunawan mengatakan, Lebaran tahun ini omzet penjualan meningkat tidak lebih dari 20 persen. Menurutnya, omzet tahun ini jauh menurun dibandingkan tahun lalu.
"Lebaran tahun ini penjualan memang meningkat, tapi kalau dibandingkan dengan momen yang sama di tahun-tahun sebelumnya jauh menurun," urai Gunawan, Selasa (11/6/2019).
Gunawan menambahkan, tahun-tahun sebelumnya, saat Lebaran penjualan bisa meningkat sampai di atas 50 persen. Sementara di tahun ini, peningkatan penjualan tidak lebih dari 20 persen.
"Memang ada kenaikan, tidak sampai 20 persen. Jauh turun dibandingkan tahun-tahun lalu," katanya.
Menurutnya, penurunan omzet saat Lebaran ini disebabkan banyak hal, seperti menurunnya daya beli masyarakat. Kemudian banyal mal yang melakukan obral murah, adanya produk impor dan juga adanya jalan tol Trans Jawa.
Gunawan mengatakan, sebelum beroperasi jalur bebas hambatan tersebut, banyak pemudik yang menyempatkan diri beristirahat di Solo dan mampir untuk membeli batik di Kampung Batik Laweyan.
"Tapi setelah ada jalan tol, tidak ada pemudik yang transit untuk beristirahat di Solo," jelasnya.
Baca Juga: Riwayat Batik Tulis Solo yang Tak Lekang Dimakan Zaman
Berita Terkait
-
Penutupan Rest Area Tol Jakarta - Cikampek, Pantura Jadi Alternatif Pemudik
-
Anies Baswedan: Lebaran Jalan Jakarta Sepi, Tol yang Macet
-
Tergerus Mesin Print, Industri Batik Tulis di Solo Terancam Punah
-
Kembang Kempis Industri Batik Tulis di Solo (Bagian l)
-
Ngabuburit Sambil Berburu Batik buat Lebaran di GBN Yuk!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!