Suara.com - Pemerintah berencana akan memasukan maskapai penerbangan asing di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan penerbangan murah untuk masyarakat di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan opsi tersebut belum dilaksanakan. Menurutnya saat ini yang perlu dimaksimalkan yaitu efisiensi maskapai di dalam negeri.
"Itu jangan dianggap kami ingin membuat begitu saja, dicoba dulu di dalam negeri. Kalau nanti tidak bisa membuat situasi efisien baru dicari," ujar Menko Darmin, Jumat (21/6/2019).
Menko Darmin menuturkan, sebelumnya telah membuat tiga kebijakan untuk menyediakan penerbangan murah yaitu dengan cara efisiensi industri penerbangan baik internal dan eksternal.
Namun, menurutnya tidak adil bila Garuda Indonesia dibandingnya dengan Lion secara langsung.
"Tidak hanya Garuda itu kalau dibandingkan dengan Lion Air memang tidak appel to appel lah harusnya dibandingkankan dengan maskapai regional SQ, Thailand," tambahnya.
Menko Darmin menilai rute penerbangan untuk Garuda Indonesia dibandingkan maskapai regional cukup pendek. Sehingga perlu adanya pemanfaatan biaya penerbangan dengan baik.
"Intinya Garuda kalau dibandingkan dengan maskapai regional kalau dilihat dari cost per mill termasuk mahal, tetapi kalau dibandingkan maskapai tersebut Garuda rutenya pendek semua tidak ada yang panjang," tuturnya.
Baca Juga: Maskapai Asing Garap Rute Domestik, Pemerintah Masih Putar Otak
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025