Suara.com - PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) berencana menambah delapan kapal dan meningkatkan kapasitas armada lebih dari 50-60 persen.
Selama semester pertama 2019 BULL telah menambah 4 kapal tanker dengan kapasitas 297 ribu DWT yang meningkatkan armada BULL 39,4 persen dari 850 ribu DWT pada akhir tahun 2018 menjadi 1,15 juta DWT saat ini.
"Dengan keberhasilan semester pertama, termasuk realisasi pembelian 4 kapal dan penambahan kontrak lebih dari 50 persen dalam periode itu, kami yakin akan dapat meneruskan momentum tersebut dan menambah 4 kapal tanker lagi sampai akhir tahun dan mencapai total 8 kapal tanker sampai akhir 2019," ungkap Direktur Utama Perseroan Kevin Wong dalam keterangannya, Senin (1/7/2019).
Perseroan menargetkan pertumbuhan minimal 50-60 persen pada tahun 2019 yang didorong oleh penambahan kontrak dan juga dari kontribusi kapal-kapal baru ini.
"Karena kami membeli kapal secara bertahap, penambahan kapal-kapal tersebut akan mendorong peningkatan kinerja keuangan BULL dari kuartal ke kuartal. Jadi peningkatan kinerja 50-60 persen itu baru target tahun ini, yang mana tahun depan dampaknya akan lebih besar lagi karena semua kapal yang kami beli di 2019 akan beroperasi maksimal ditambah kapal-kapal yang akan kami beli di tahun 2020," imbuh Kevin.
Untuk pertumbuhan selama 2019, Perseroan mempersiapkan dana sekitar Rp 1-1,5 triliun untuk belanja modal. Sebagian dana berasal dari HMETD yang sudah disetujui OJK ditambah arus kas dari operasi dan pinjaman.
Pada tahun 2018, Perseroan meraih pendapatan 85,4 juta dolar AS, naik 31,2 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar 65,1 juta dolar AS.
EBITDA Perseroan naik 24,0 persen dari 35,5 juta dolar AS ke 44,1 juta dolar AS di tahun 2018 yang menghasilkan laba bersih 14,9 juta dolar AS, atau peningkatan 32,6 persen dibandingkan 11,2 juta dolar AS di tahun 2017.
Hal ini juga dibarengi dengan membaiknya indikasi-indikasi rasio keuangan termasuk rasio pinjaman terhadap EBITDA yang turun dari 3,7 kali menjadi 2,5 kali dan rasio pinjaman terhadap ekuitas turun dari 82,5 persen ke 57,1 persen.
Baca Juga: AS Tuding Iran Jadi Dalang Serangan Kapal Tanker di UEA
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T