Suara.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan, tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata kabupaten/kota di daerah ini melalui transportasi udara mengalami penurunan sebesar 25 persen akibat tiket pesawat mahal.
"Penerbangan itu cukup banyak pengaruhnya terhadap kunjungan wisatawan, pengaruhnya bisa sampai 25 sampai 30 persen turunnya untuk kunjungan wisatawan melalui udara," kata Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo di Kabupaten Bantul, Selasa (2/7/2019).
Oleh karena itu, target kunjungan wisatawan tahun ini tidak naik signifikan karena harga tiket pesawat yang belum turun, dan sudah sering disampaikan bahwa tiket mahal menjadi kendala untuk mendatangkan wisatawan.
Dia mengatakan, penurunan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta melalui transportasi udara itu tidak hanya dari wisatawan domestik, tetapi wisatawan mancanegara sebab wisatawan mempertimbangkan apabila harus naik pesawat beberapa kali.
"Yang merosot tidak hanya wisatawan domestik tapi mancanegara, karena pada saat kemudian mereka sudah sampai Jakarta atau Bali begitu melihat tiket domestik mahal mereka berfikir ulang," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap harga tiket pesawat segera turun, agar wisatawan kembali mempunyai keinginan untuk mengunjungi wilayah Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pariwisata dan budaya.
"Saya harap tiket akan segera turun supaya itu bisa menjadikan wisatawan berminat untuk kembali mengunjungi Yogyakarta melalui udara," katanya.
Dia menjelaskan, target kunjungan wisatawan mancanegara ke destinasi Yogyakarta pada 2019 sebanyak 400 ribu wisatawan, sedangkan wisatawan domestik mencapai sebanyak sekitar enam juta wisatawan.
"Tahun kemarin hampir mendekati 400 ribu wisatawan untuk mancanegara kemudian yang domestik sekitar 5,5 juta wisatawan. Untuk mancanegara itu kami hitung yang menginap di hotel bintang dan non-bintang," katanya. (Antara)
Baca Juga: Ditanya Kapan Tiket Pesawat Turun, Dirut Garuda Ari Askhara Bungkam
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Gandeng Penjual Rokok Ilegal Biar Tetap Bayar Pajak
-
Spesifikasi Shenyang J-35, Jet Tempur Gen 5 China yang Saingi F-35 Milik AS
-
Ada Temuan Belatung di Menu MBG, Ternyata Bos BGN Ahli Serangga
-
Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Semakin Perkuat Ketahanan Operasional
-
Dijual Online Berkedok Pakaian Dalam, Bea Cukai Ngaku Kesulitan Berantas Rokok Ilegal
-
Menkeu Purbaya Bantah Perintah Himbara Naikkan Bunga Deposito Valas
-
Risiko dan Peluang Pemangkasan Suku Bunga saat Tekanan Inflasi masih Berlangsung
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Pegawai BGN dalam Program MBG Apakah Terima Gaji dan Tunjangan? Ini Rinciannya
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran