Suara.com - Bank Central Asia (BCA) mengindikasikan bakal menurunkan suku bunga kreditnya. Hal ini untuk merespons penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang sebesar 5,75 persen.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, jika tak menurunkan suku bunga kreditnya, maka perseroan akan kehilangan debitur potensial. Akan tetapi, Jahja tak memerinci berapa suku bunga kredit yang akan diturunkan Bank BCA.
"Kalau kita enggak mau turunkan bunga untuk debitur yang bagus, akan disikat, diambil alih bank lain. Mau enggak mau itu pasar. Itu suatu kompetisi di pasar yang terjadi dan kita harus bersaing dengan bank lain. Pasarnya turun, untuk yang bagus turun, kita harus turun," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Kendati demikian, tutur Jahja, penurunan suku bunga kredit tak serta merta menaikan jumlah kredit Bank BCA.
"Enggak bisa bunga turun kredit naik. Enggak begitu rumusnya. Bunga turun tes kita akan ikut turun kalau cost of fund-nya bisa kita turunkan. Karena itu akan perform lebih baik," jelas dia.
Dalam pemberian kredit, Jahja juga akan memilah terlebih dahulu calon debitur, sehingga harus orang yang sesuai persyaratan BCA yang bisa mendapatkan kredit.
"Kami turun bunga rendah. Ada nasabah kredit datang, saya minta Rp 100 miliar tambahan, BCA bisa bilang enggak dong. Enggak harus kami menggelontorkan kredit, menggenjot kredit sesuai permintaan. Itu bedanya. Kalo kredit tetap saja kredit, assesment penting," ucap dia.
Untuk diketahui, kinerja kredit Bank BCA pada paruh pertama 2019 meningkat 11,5 persen menjadi Rp 565,2 triliun.
Jika dirinci, total kredit tersebut terdiri dari kredit korporasi tumbuh 14,6 persen menjadi Rp 219,1 triliun dan kredit komersial & UKM sebesar Rp 189 triliun atau tumbuh 12,5 persen. Sedangkan, kredit konsumer juga meningkat 6,4 persen menjadi Rp 152 triliun.
Baca Juga: BCA Peroleh Laba Rp 12,9 Triliun Hingga Semester I 2019
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Menko Airlangga: Banyak Bankir Panas Dingin, Ada Apa?
-
Dana 200 T Mangkrak di Bank? Kemenkeu Diminta Gandeng Modal Ventura!
-
Bank Indonesia Perkuat Pasar Repo, Nilai Transaksinya Tembus Rp 17,5 Triliun
-
Perpres 'Sampah Jadi Listrik' Segera Terbit, Bahlil: Ini Saya Baru Tanda Tangan!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Update Harga Paket Operator: Telkomsel, XL, Smartfren Naik, Indosat Tetap
-
Saham-saham Prajogo Pangestu Paling Banyak Diburu! Cek Prediksi IHSG Hari Ini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas