Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) secara resmi telah mengumumkan penyajian kembali laporan keuangan (restatement) tahun buku 2018 setelah laporan sebelumnya menuai permasalahan karena dianggap tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
"Kami sampaikan bahwa sehubungan dengan penyelesaian proses audit perbaikan dan penyajian kembali Laporan Keuangan Tahunan Perseroan per 31 Desember 2018 (restatement LKT) yang merupakan tanggungjawab kami, penyampaian restatement LKT dan public expose perseroan telah dilaksanakan tanggal 26 Juli 2019," ujar Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal dalam keterangannya, Senin (29/7/2019).
Fuad menyatakan restatement itu juga sesuai dengan perintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menanggapi pernyataan Direksi emiten GIAA itu, Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Tarko Sunaryo menyebutkan Garuda memang seharusnya menyajikan kembali lapkeu 2018.
"Itu perintah dari OJK untuk melakukan penyajian kembali LK 2018 dan OJK memiliki wewenang untuk memberikan perintah tersebut," kata Tarko.
Tarko menilai restatement laporan keuangan PT Garuda Indonesia tahun buku 2018 merupakan langkah yang terbaik walaupun memang tercatat rugi 175 juta dolar AS.
Ihwal laporan keuangan yang diperbaiki, Tarko mengaku belum bisa memberikan komentar lebih jauh.
"Di laporan keuangan itu akan ada bermacam-macam angka dan harus diteliti satu per satu. Saya tidak hafal angkanya," ucapnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia telah menyajikan kembali laporan keuangannya tahun 2018. Pada sebelumnya, maskapai pelat merah ini mengklaim telah meraih laba. Namun setelah disajikan lagi, terungkap bahwa Garuda Indonesia mengalami kerugian.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Garuda Indonesia Bukan Untung, Tapi Rugi Rp 2,4 Triliun
Berdasarkan materi paparan publik di keterbukaan informasi, maskapai berlogo garuda biru ini melaporkan kerugian 175 juta dolar AS atau setera Rp 2,4 triliun (1 dolar AS = Rp 14.000) pada tahun 2018.
Jumlah laba tersebut sangat jauh berbeda dibandingkan yang disajikan Garuda sebesar 5 juta dolar AS pada tahun buku 2018.
Selain itu, perbedaan yang besar juga terjadi pada pendapatan bersih lain-lain dari yang sebelumnya 278,8 juta dolar AS menjadi 38,9 juta dolar AS atau berubah 239,9 juta dolar AS.
Sedangkan, kentungan selisih kurs hanya berubah 100 ribu dolar AS, dari 28,1 juta dolar AS menjadi 28 juta dolar AS.
Pada sisi piutang lain-lain juga turun jauh, sebelumnya Garuda mencatatkan piutang lain-lain sebesar 280,8 juta dolar AS menjadi 16,7 juta dolar AS.
Sehingga, dengan turunnya piutang tersebut mempengaruhi total aset yang dimiliki Garuda dari 4.371,7 juta dolar AS jadi 4.167,6 juta dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun