Suara.com - Maskapai berbiaya hemat (Low Cost Carrier/LCC) Citilink Indonesia untuk sementara waktu akan memindahkan seluruh operasional penerbangan rute domestiknya di Bandara Soekarno-Hatta ke Terminal 2 Domestik dari sebelumnya di Terminal 1C mulai 15 Agustus 2019.
Perpindahan ini dilakukan menyusul dengan adanya revitalisasi Terminal 1C yang dilakukan oleh Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Dengan fasilitas dan infrastruktur memadai di terminal 2 Domestik, maka diharapkan mampu meningkatkan pre- maupun post-flight experience penumpang Citilink Indonesia yang melakukan perjalanan dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra dalam keterangannya, Senin (29/7/2019).
Adapun penumpang yang akan melakukan perjalanan dalam negeri dengan Citilink Indonesia dapat menuju ke Terminal 2 Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan masuk ke Check In Counter melalui gate 3.
Jadwal penerbangan Citilink Indonesia tidak mengalami perubahan. Namun demikian, penumpang diimbau untuk tiba di bandara tiga jam lebih awal sebelum jadwal keberangkatan serta melakukan check-in melalui aplikasi ataupun web di www.citilink.co.id.
Citilink Indonesia juga akan melakukan sosialisasi perpindahan terminal di Bandara Soekarno-Hatta ini baik melalui website, SMS, Call Center, ataupun media sosial sehingga calon penumpang terinformasikan dengan baik.
Juliandra menambahkan, bahwa Citilink Indonesia akan kembali mengoperasikan seluruh penerbangan domestiknya di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta setelah revitalisasi selesai dilakukan.
"Setelah revitalisasi dilakukan seluruh penerbangan domestik Citilink Indonesia akan kembali beroperasi di Terminal 1C, dimana rencananya Terminal 1C juga akan menjadi dedicated terminal untuk penerbangan domestik Citilink Indonesia," imbuhnya.
Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simpatupang menjelaskan, PT Angkasa Pura II (Persero) telah memastikan kesiapannya dalam rencana perpindahan layanan operasional penerbangan rute domestik Citilink.
Baca Juga: Proyek Pemasangan Wifi di Pesawat Citilink Oleh Mahata Dibatalkan
Perpindahan ini dilakukan menyusul dengan adanya revitalisasi Terminal 1C yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Perpindahan operasional tentunya tak akan menurunkan pelayanan.
"Revitalisasi Terminal 1 dimaksudkan agar daya tampung terminal bertambah dan kami memang terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan seluruh pengguna jasa. Kedepan-nya kami dapat kembali menghadirkan inovasi baru layanan digital yang dapat dinikmati dan diterima dengan baik sebagai wujud komitmen pelayanan kami," tutup Febri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi