Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara mengenai kebijakan Presiden Donald Trump yang memberi tambahan tarif 10 persen terhadap produk impor China. Menurutnya, perang dagang AS dan China berdampak pada perlemahan ekonomi dunia.
Akibat perang dagang AS dan China perekonomian dunia diprediksi akan turun hingga 0,5 persen di 2019. Salah satu pemicu perlambatan ekonomi yaitu penurunan kinerja ekspor dan impor.
"Jadi seluruh negara itu akan mengalami adjusment karena tantangan eksternal balance mereka akan berubah terutama dari ekspor impor. Kita juga melihat tekanan terhadap perdagangan internasional juga sudah terlihat di dalam kinerja ekspor kita," ujar Sri Mulyani di Menara Kadin, Jumat (2/8/2019).
Menurutnya kebijakan Presiden Trump untuk menaikan tarif sebagai sinyal tidak menggembirakan. Padahal dalam beberapa waktu lalu Presiden Trump dan Xi Jinping sudah menyepakati terkait perang dagang di forum G20 di Osaka Jepang.
Kemudian mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjabarkan, pemerintah Indonesia harus fokus terhadap faktor domestik untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi global. Selain itu pemerintah diimbau terus berhati-hati terhadap naiknya tensi perang dagang.
"Kita juga harus terus waspada terhadap kemungkinan terjadinya perang dagang yang eskalasinya memang sudah disampaikan satu tahun terakhir," terangnya.
Untuk diketahui, perang dagang antara Amerikat Serikat (AS) dengan China kembali memanas. Pasalnya, Presiden AS Donald Trump memberikan tarif impor baru kepada China.
Seperti dilansir Reuters, Trump memberikan tarif tambahan 10 persen menjadi 300 miliar dolar AS pada produk-produk impor dari China. Tarif tersebut bakal berlaku pada 1 September.
"Pembicaraan perdagangan terus berlanjut, dan selama pembicaraan tersebut, AS akan mulai, pada 1 September, memberikan tambahan tarif 10 persen untuk sisa 300 Miliar Dolar AS barang dan produk yang berasal dari China ke Negara kami. Ini belum termasuk 250 Miliar Dolar AS yang sudah Tarif di 25 persen," ujar Trump.
Baca Juga: Sri Mulyani ke PNS Kemenkeu: Kalau Merasa Tidak Cocok, Keluar Dari Sekarang
Dalam hal ini, Trump juga menyalahkan China karena tidak menepati janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian Amerika.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain