Suara.com - Tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (2/9/2019) melibatkan 21 mobil dan menyebabkan sembilan orang meninggal dunia dan delapan orang luka-luka.
Dikabarkan kecelakaan beruntun melibatkan kendaraan besar seperti truk dan bus serta mobil pribadi.
Kecelakaan beruntun yang terjadi tampak cukup parah karena beberapa kendaraan sampai terhempas ke luar tol dan ada juga yang sampai terbakar.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kondisi geometrik jalan mungkin salah satu penyebab kecelakaan tersebut.
Artinya, jelas dia, kondisi jalan yang menikung dan menurun membuat kecepatan kendaraan tinggi dan sulit terkendali.
"Jadi kalau dari Bandung pasti kecenderungannya adalah kecepatan tinggi. Kemudian sebelah kirinya kalau engga salah ada rest area. Nah mungkin di situ lah pada saat dari Bandung menikung itu mungkin kecepatan cukup tinggi kemudian turunan gitu," kata Budi di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Kendati demikian, Budi telah menerjunkan jajarannya untuk memeriksa dan mencari penyebab kecelakan tersebut.
"Saya lagi turunkan orang dulu turunkan Direktur Angkutan saya ke sana untuk mengecek kejadiannya seperti apa dan nanti pasti akan dilakukan semacam kajian untuk tidak terulang lagi kejadian. Saya juga ingin tahu sebenarnya faktor penyebabnya apa. Karena ada kebakaran juga kalau engga salah ya melibatkan beberapa kendaraan," tandasnya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Cipularang karena Truk Terguling, Sopir Diduga Ngantuk
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen