"Artinya perjalanan dari Jakarta menuju Bandung bisa hanya membutuhkan waktu 2 jam atau minimal kurang dari 3 jam," kata Budi Karya.
Menurutnya, pemangkasan waktu itu bisa dilakukan dengan perencanaan yang baik dari masing-masing pihak yang mengelola Tol Japek II Elevated ini.
"Saya berpesan kepada teman-teman yang akan mengoperasikan, karena proyek elevated ini di ketinggian 6 meter, safety harus diperhatikan, artinya hal-hal yang detail keselamatan dalam kolaborasikan dan skenario tentang kejadian apapun bisa dilakukan sehingga kita bisa plan a plan b bagimana arus lalu lintas, bagimana memberikan rekomendasi bagi para pengendara," imbuh Budi Karya.
Budi Karya juga menekankan agar proyek pembangunan Tol Japek II Elevated ini bisa dioperasikan pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akhir tahun ini. Adapun progres pengerjaan proyek Tol Japek II Elevated sudah mencapai 96,5 persen.
PT Jasa Marga (Persero) mencatat sebanyak 70 ribu kendaraan melintas di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek setiap hari.
Hal ini menyebabkan kondisi lalu lintas yang ada tersendat. Bahkan, tiap kendaraan bisa menempuh waktu jarak sampai 10 Km per jam dari biasanya 25 Km per jam.
Atas hal demikian, pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) bisa menjadi terobosan agar para pengemudi bisa maksimal dalam menggunakan jalan tol.
"Kami sendiri menargetkan dari 70 ribu kendaraan yang melintas di Tol Japek setiap hari, 40 persen nya nanti bisa naik menggunakan Tol Elevated ini," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono.
Djoko menyampaikan telah mempersipkan beberapa perlengkapan di Tol Japek II Elevated.
Baca Juga: Menhub Klaim Bandara di Dekat Ibu Kota Baru Tak Terdampak Kabut Asap
"Kami menggunakan emergency akses buat pemakaian jalan, setiap 5 kilometer kita ada U-Turn atau tepatnya ada 8 U-Turn di Tol Japek II Elevated," kata dia.
Ia menjelaskan, dari jalan tol layang sepanjang 36,40 Km ini terdapat 44 Parking Bay dan dilengkapi dengan tangga darurat yang terbuat dari baja.
"Tangga itu digunakan apabila terjadi insiden kecelakaan sehingga korban dapat cepat di evakuasi ke bawah, juga nanti kalau perlu tambahan emergency exit kami persiapkan," jelas dia.
Sementara untuk tarif tol sendiri, pihaknya masih akan membahas bersama dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan Kementerian Perhubungan.
"Namun usulan yang kami berikan kepada Kemenhub adalah mengintegrasikan dengan yang dibawah (Tol Japek)," ungkap dia.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok