Suara.com - PT Bungasari Flour Mills Indonesia belum berniat mencari dana segar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sahamnya ke publik. Saat ini, perusahaan masih mengandalkan dana kas internal dan pinjaman perbankan untuk melakukan sejumlah aksi korporasi.
"Kalau untuk IPO (Initial Public Offering) saat ini kami belum. Kami masih mengandalkan kas internal dan pinjaman bank," kata Presiden Direktur Bungasari Budianto Wijaya saat ditemui usai peresmian perluasan pabriknya di Cilegon, Banten pada Rabu (9/10/2019).
Perusahaan yang berdiri sejak 2012 ini, mengaku baru sekitar enam persen market share yang diraih. Lantaran itu, Budianto mengaku masih fokus untuk meningkatkan market share mereka.
"Meskipun konsusmi terigu pertumbuhannya melambat, tapi secara produksi kita terus meningkat, kita ingin terus meningkatkan market share kita, makanya kita perluas pabrik untuk memaksimalkan utilisasi, sekarang utilisasi di pabrik Cilegon," katanya.
Produsen terigu PT Bungasari Flour Mills Indonesia meresmikan perluasan pabrik baru yang berada di Cilegon, Banten untuk phase II pada Rabu (9/10/2019).
Pabrik tepung terigu di atas lahan seluas 11 hektare ini memiliki fasilitas paling modern di Indonesia. Dengan mengadopsi sistem pengolahan gandum yang canggih dan telah beroperasi di Cilegon sejak Agustus 2014.
Lebih lanjut, Budianto menjelaskan, diresmikannya pabrik yang dibangun dengan biaya 43 juta Dolar AS ini, Bungasari bertekad menjadi pemimpin pasar dalam hal produsen terigu nasional.
"Dengan pengembangan ini, kami meningkatkan kapasitas produksi dari sebelumnya 1500 metrik ton (MT) per hari menjadi 2000 MT per hari, dan akan menjadi 3.000 MT per hari saat semuanya rampung,“ ularnya.
“Kapasitas tepung terigu per tahun kini menjadi sekitar 500.000 MT per tahun dan kapasitas gandum menjadi 660.000 MT per tahun," katanya.
Baca Juga: Bangun Pabrik di Medan, Bungasari Siapkan Rp 1,12 Triliun
Dengan penambahan produksi ini, Bungasari menargetkan penjualan meningkat menjadi 15 persen pada tahun ini.
Pengembangan pabrik juga mencakup peningkatan kapasitas penyimpanan gandum. Sebelumnya, pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau tersebut mempunyai kapasitas penyimpanan gandum sebesar 79.000 MT yang kemudian ditingkatkan menjadi 140.000 MT.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Prospek EMAS: Saham Anak Usaha Merdeka Copper Gold (MDKA) Resmi IPO
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman