- PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berubah status dari PMDN menjadi PMA setelah akuisisi oleh entitas asing.
- Akuisisi terjadi 5 Juni 2024 ketika PT Apollo Visintama Putra membeli saham dari pemegang saham lama.
- Perubahan status ini berdampak positif pada saham GGRP yang menguat 8,33% pada perdagangan Rabu.
Suara.com - Emiten industri baja nasional, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), mengumumkan perubahan status hukum perusahaan sebagai tindak lanjut dari aksi akuisisi yang dilakukan oleh entitas asing, PT Apollo Visintama Putra.
Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten ini beralih dari Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).
Langkah administratif ini diambil berdasarkan rekomendasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) guna menyelaraskan data perseroan pada sistem Administrasi Badan Hukum Umum Kemenkumham serta sistem Online Single Submission (OSS) milik Kementerian Investasi.
Kronologi Akuisisi dan Struktur Kepemilikan
Masuknya modal asing ke dalam struktur GGRP bermula dari transaksi di pasar negosiasi pada 5 Juni 2024. Saat itu, PT Apollo Visintama Putra membeli saham dari pemegang saham lama, Limiwaty Lie, dengan skema free of payment.
Berdasarkan laporan registrasi pemegang efek per 30 November 2025, posisi PT Apollo Visintama Putra kini adalah sebagai berikut:
Status: Pemegang saham pengendali sekaligus afiliasi.
Jumlah Kepemilikan: Menguasai 2,85 miliar lembar saham.
Porsi Saham: Setara dengan 23,53% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Baca Juga: IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
Presiden Direktur Gunung Raja Paksi, Siti Humayah, menegaskan bahwa penyesuaian jenis perseroan menjadi PMA merupakan konsekuensi logis karena PT Apollo Visintama Putra selaku pemegang saham utama berstatus sebagai perusahaan permodalan asing.
Dampak Operasional dan Kinerja Saham
Manajemen GGRP memastikan bahwa perubahan identitas perusahaan ini merupakan fakta material yang tidak memberikan dampak negatif terhadap kelangsungan usaha perseroan.
Hingga saat ini, GGRP tetap fokus menjalankan bisnis intinya di sektor barang baku, khususnya industri besi dan baja.
Merespons kabar ini, pergerakan saham GGRP di lantai bursa menunjukkan tren positif. Pada perdagangan Rabu (16/12/2025) pukul 15.39 WIB:
Harga Saham: Menguat 8,33% ke level Rp286 per lembar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Harga Pangan Bergerak Turun Hari Ini, Cabai hingga Beras Ikut Melunak
-
BRI Siaga Nataru dengan Kas Rp21 Triliun, Didukung Layanan AgenBRILink dan BRImo
-
Beli Saham BBRI Tahun 2003, Sekarang Asetmu Naik 48 Kali Lipat!
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
UMP 2026 Resmi Disahkan Prabowo, Ini Bedanya dengan Formula Upah Lama
-
Prabowo Teken PP, Begini Formula Kenaikan UMP 2026
-
Imbas Blokade Tanker Venezuela oleh AS, Harga Minyak Brent dan WTI Melonjak
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Rupiah Berbalik Menguat, Dolar Amerika Serikat Loyo Sentuh Level Rp16.667
-
Dompet Digital Jadi Senjata Utama Lawan Judi Online