Suara.com - Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah merasa pesimistis dengan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru saja dirilis Presiden Joko Widodo dan Wakilnya Ma'ruf Amin, khususnya bagi para menteri tim ekonomi.
"Tim ekonomi yang terbentuk di kabinet Jokowi periode kedua ini jauh sekali dari harapan," kata Piter saat dihubungi Suara.com di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Menurut Piter, hampir di setiap pos kementerian ekonomi tidak ada sosok menteri yang menjanjikan bakal membawa angin segar bagi perekonomian nasional.
"Hampir di setiap pos menteri tidak menjanjikan adanya masa depan ekonomi yang terbaik. Tidak mungkin berharap adanya terobosan-terobosan ekonomi dengan komposisi tim ekonomi sekarang ini," katanya.
Jadi wajar kata Piter jika pasar merespons negatif usai Jokowi mengumumkan jajaran menterinya.
Memang, dalam line-up terbaru para menteri, ada wajah lama dan juga wajah baru yang menduduki kursi menteri kali ini. Tak terkecuali pada tim ekonomi yang terdapat wajah baru baik dari profesional maupun dari politisi.
Dalam lima tahun ini, Jokowi akan fokus dalam peningkatan Sumber Daya Manusia hingga penciptaan lapangan kerja.
"Kabinet Indonesia Maju yang 5 tahun ke depan, akan fokus pada SDM dan Penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah," kata Jokowi saat pengumuman Menteri.
Adapun berikut daftar Tim Ekonomi Jokowi-Ma'ruf Amin:
Baca Juga: Mantan Presiden Inter Milan Jadi Menteri BUMN
- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
- Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
- Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah
- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto
- Menteri ESDM Arifin Tasrif
- Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
- Menteri ATR Sofyan Djalil
- Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa
- Menteri BUMN Erick Thohir
- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama
"Sudah diputuskan (para menteri). Sekarang bagaimana mengoptimalkan menteri-menteri yang sudah terpilih. Kan salah satu arahan Presiden tidak ada visi menteri yang ada visi Presiden. Sekarang bagaimana Presiden benar-benar mengarahkan para menterinya. Arah kebijakan termasuk terobosan-terobosan harus datang dari atas," saran Piter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Pasar Seni Bermain 2025: Ruang Kolaborasi Seni, Game Lokal, dan Inovasi Industri Kreatif
-
TEI 2025: Punya 7 Sertifikasi, Permen Jahe Produksi Binaan LPEI Ini Berjaya di Amerika
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
-
BRI Salurkan Dana Rp55 Triliun untuk UMKM, Perkuat Likuiditas dan Ekonomi Nasional
-
Ribut-ribut Dana Pemda Ngendon di Bank, Mantu Jokowi Hingga KDM Tunjuk Menkeu Purbaya
-
Usai Dedi Mulyadi, Giliran Bobby Nasution Disentil Menkeu Purbaya
-
BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 500 Mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan Lewat Program Jaminan Sosial
-
Menkeu Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik Tahun Depan: Ekonomi Belum Pulih
-
Kacang Mete Indonesia Sukses Jadi Camilan Penerbangan Internasional
-
Target Inflasi 2,5 Persen, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia