Suara.com - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) hari ini mendatangi Kantor Kementerian Keuangan untuk melakukan aksi demonstrasi menolak adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 152/PMK.010/2019 tentang Perubahan Kedua atas PMK Nomor 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau.
Menanggapi keluhan para petani tembakau ini, anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun pasang badan. Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Kemenkeu, Heru Pambudi menerima sejumlah perwakilan pendemo untuk membicarakan para keluhan pendemo yang berjumlah sekitar 400 orang.
"Kalau kita perhatikan PMK 152 itu meskipun average-nya adalah 23-35 persen, tapi kalau kita lihat detailnya itu variatif," kata Heru di Kementerian Keuangan, Senin (4/11/2019).
Heru menuturkan, sebetulnya kenaikan tarif cukai ini telah mempertimbangkan banyak hal, termasuk juga bagi para petani tembakau, dirinya mengatakan bahwa yang paling penting dari kenaikan tarif cukai rokok ini adalah untuk mengurangi konsumsi masyarakat yang merokok.
"Pemerintah betul-betul telah memperhatikan kemampuan antar golongan, kemampuan antar jenis rokok. Sehingga kenaikan cukai rokok jenis SKT start-nya dari 12 persen," ucapnya.
Heru menambahkan bahwa para petani tembakau tidak perlu khawatir akan kehilangan mata pencaharian mereka sebagai petani tembakau, karena pemerintah sudah menghitungnya dengan memperhatikan banyak aspek.
"Itu membuktikan bahwa pemerintah memperhatikan tenaga kerja yang di industri padat karya, makanya kenaikan tarif SKT itu terendah," kata Heru.
Informasi saja, dalam aturan PMK 152 tersebut tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) pada Sigaret Kretek Tangan (SKT) naik 12,84 persen per 1 Januari 2020. Artinya potensi pemecatan karyawan pada industri rokok bisa melonjak lebih tinggi.
Baca Juga: Pagi-pagi Kantor Sri Mulyani Digeruduk Pendemo, Tolak Kenaikan Cukai Rokok
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen