Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut lima tahun lalu Indonesia berada di peringkat 120 kemudahan berusaha (ease of doing business). Kemudian sempat naik di 2018 di peringkat ke-72, lalu turun di 2019 menjadi peringkat 73.
"Lima tahun yang lalu peringkat Indonesia adalah di 120, kemudian bisa melompat kita melopat di 72 di 2018, tapi stagnan dan justru turun tipis di 2019 menjadi 73," ujar Jokowi dalam rapat terbatas Percepatan Kemudahan Berusaha di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (21/11/2019).
Jokowi ingin agar ada peningkatan peringkat kemudahan berusaha di angka 40 sampai 50. Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajarannya melakukan reformasi struktural, deregulasi dan debirokratisasi agar bisa mencapai peringkat tersebut.
"Di peringkat 40, 50 yang kita inginkan. Oleh sebab itu solusi yang kita kerjakan tidak boleh sepotong-sepotong harus kita butuh sebuah reformasi struktural, membutuhkan deregulasi debirokratisasi sehingga kemudahan berusaha betul-betul bisa kita potong kita sederhanakan," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta jajaran menteri terkait untuk mempelajari masalah-masalah yang menghambat kemudahan dalam berusaha.
"Saya juga minta kepada Menko Perekonomian, Menko Maritim dan investasi untuk mengawal langkah-langkah perbaikan formasi di semua titik-titik, karena itu agar betul-betul semuanya terdeliver dengan baik," ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan perlunya reformasi pelayanan perizinan yang cepat, sehingga bisa terintegrasi dari pusat hingga ke daerah.
"Reformasi pelayanan perizinan yang cepat yang terintegrasi dari pusat sampai ke provinsi sampai kabupaten, harus menjadi sebuah desain. Sehingga benar-benar kita bisa melihat bisa mengontrol, bisa mengawasi proses-proses yang ada di mana berhentinya di mana ruwetnya bisa kita kontrol dan kita awasi," tandasnya.
Baca Juga: Rekrut Milenial, Putri Tanjung Kabarnya Mau Diangkat Jokowi jadi Stafsus
Tag
Berita Terkait
-
Rekrut Milenial, Putri Tanjung Kabarnya Mau Diangkat Jokowi jadi Stafsus
-
Bahas Peningkatan Ekspor, Jokowi Bertemu Pengusaha Tekstil di Istana
-
Jokowi Yakin Hilirisasi Bisa Selesaikan Defisit Neraca Perdagangan
-
Sepur Kluthuk Jaladara, Kereta yang Berusia Lebih dari Seratus Tahun
-
Jokowi Sebut Orang Kaya di Indonesia dari Sektor Pertambangan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah