Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo tengah bekerja keras dan fokus untuk menjamin ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia. Syahrul menargetkan, dalam 100 hari kerja, ia akan memetakan data pertanian.
Ia menyebutkan, bdengan adanya pemetaan ini, data pertanian menjadi lebih jelas. Ia menilai data menjadi penting karena menyangkut ketahanan pangan suatu bangsa.
“Ketahanan suatu negara ditentukan oleh ketahanan pangan. Jika ketahanan pangan baik, maka keamanan suatu negara akan terjamin, “ jelas Syahrul.
Oleh karena itu Syahrul bertekad akan bekerja secara maksimal dan fokus untuk menyediakan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
“Indonesia adalah negara besar keempat dunia, terdiri dari 17 ribu lebih pulau dengan jumlah penduduk mencapai 267 juta jiwa, tidak gampang untuk bisa menjadikan negara ini menjadi sesuatu yang bisa terjaga dengan baik, cara satu-satunya adalah bagaimana kita sama - sama bertanggung jawab terhadap pangan rakyat Indonesia," ujarnya.
Menurut Syahrul, untuk mewujudkan target tersebut tidak mudah dan akan menemui banyak persoalan, mulai dari permasalahan data pertanian hingga mafia pangan. Sebulan setelah ditunjuk dan dilantik sebagai Menteri Pertanian, Syahrul mengaku sangat fokus terhadap tugas barunya sehingga berat badanya turun hampir 2 kilogram.
"Saya memang kalau sudah fokus bekerja, jadi sering lupa makan. Memang, berat badan saya agak turun dalam satu bulan ini," akunya.
Sebelum menjabat sebagi Mentan, Syahrul dikenal sebagai sosok pekerja keras dan beberapa kali menorehkan berbagai prestasi. Saat menjabat menjadi lurah, bahkan kelurahannya mendapatkan predikat kelurahan terbaik se-Sulawesi Selatan.
Keberhasilan menjadi lurah membawanya diangkat menjadi camat. Bahkan ia mendapat penghargaan sebagai camat teladan se-Indonesia.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Kementan Lakukan Gerakan Tanam Jagung di Tulungagung
“Pada saat menjadi camat, saya adalah satu-satunya camat yang mendampingi Presiden RI, Soeharto saat mengunjungi Sulawesi Selatan," ungkap Syahrul bangga.
Setelah menjadi camat, karier Syahrul berlanjut. Ia terpilih menjadi Bupati Gowa selama 2 periode (1994-2002). Tak berhenti sampai di situ, Syahrul maju menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, mendampingi Amin Syam.
Pada Pilkada 2007-2013, Syahrul maju mencalonkan menjadi gubernur berpasangan dengan Agus Arifin Nu'mang (saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Sulsel). Pasangan yang dikenal dengan sebutan ‘Sayang’ ini memenangkan pertarungan dengan petahana Amin Syam.
Hingga pada periode berikutnya (2013-2018), Syahrul kembali tepilih menjadi Gubernur Sulawesi Selatan.
Pada era Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Gubernur Sulsel, Syahrul kembali mendapatkan penghargaan, yaitu Bintang Maha Putera Utama bidang Pertanian karena dinilai mampu memenuhi pangan untuk 17 provinsi.
Terlepas dari semua penghargaan yang telah diperoleh, menurutnya jika ingin memajukan sector pertanian maka diperlukan komitmen yang kuat, untuk itu dirinya mempunyai harapan yang besar bagi pertanian Indonesia dengan memberikan upaya yang terbaik serta melaksanakan amanah sebaik-baiknya.
Berita Terkait
-
Syahrul Yasin Limpo Motivasi Mahasiswa Pertanian Unhas untuk Maju
-
Menteri Pertanian Ajak Mahasiswa Bertani dengan Teknologi
-
Menteri Pertanian Ajak Masyarakat Konsumsi Buah Lokal
-
Wujudkan Efisiensi Usaha Tani, Begini Skema Kementerian Pertanian
-
Naik Haji Berkat Bawang Putih, Petani Tegal : Kejayaan Berulang Kembali
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700