Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih bersikap tenang dengan makin melebarnya jurang defisit anggaran untuk tahun 2019.
Dalam laporan terbaru APBN Kita, Sri Mulyani mengatakan defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sementara untuk tahun 2019 sebesar Rp 353 triliun atau setara dengan 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Angka defisit tersebut didapat dari belanja negara sebesar Rp 2.310 triliun, sementara pendapatan hanya mencapai sebesar Rp 1.957 triliun. Padahal target awal defisit hanya sekitar 1,84 persen atau setara Rp 296 triliun.
"Pendapatan negara tertekan, sedangkan belanja negara relatif terjaga. Maka defisit APBN 2019 Rp 353 triliun," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta pada Selasa (7/1/2020).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengakui defisit ini memang meleset dari target awal, tapi dirinya yakin defisit ini masih dalam kondisi yang masih aman menurut pemerintah.
"Realisasi ini memang lebih besar dari target awal yang defisit Rp 296 triliun, naik dari target 1,84 persen terhadap PDB jadi 2,2 persen terhadap PDB," katanya.
Defisit APBN hingga akhir 2019 tersebut didorong realisasi pertumbuhan penerimaan yang lebih rendah dari realisasi pertumbuhan belanja negara. Hal ini dikarenakan adanya tekanan pada penerimaan negara akibat dari pelemahan ekonomi global.
Penerimaan negara tercatat sebesar Rp 1.957, triliun atau 90,4 persen dari target APBN 2019 yang sebesar Rp 2.165,1 triliun. Angka ini hanya tumbuh 0,7 persen dibandingkan periode akhir 2018 sebesar Rp 1.943,7 triliun.
Sedangkan realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp 2.310,2 triliun atau sudah 93,9 persen dari pagu APBN 2019 yang sebesar Rp 2.461,1 triliun. Realisasi ini tumbuh sebesar 4,4 persen dibandingkan realisasi APBN pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2.213,1 triliun.
Baca Juga: Pengaruh Defisit dan Kenaikan Harga Minyak Dunia Terhadap Indonesia
Dengan demikian, untuk realisasi pembiayaan anggaran sepanjang 2019 tercatat sebesar Rp 399,5 triliun atau mencapai 134,9 persen dari pagu APBN 2019 yang sebesar Rp 296 triliun. Pembiayaan ini lebih tinggi 30,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 305,7 triliun.
Adapun keseimbangan primer sepanjang 2019 tercatat sebesar Rp 77,5 triliun, atau naik dari realisasi periode sama di tahun lalu yang mengalami defisit sebesar Rp20, 6 triliun.
"Realisasi ini sementara masih akan ada angka bergerak sampai satu dua bulan ke depan sampai bener bener menjadi laporan keuangan pemerintah 2019," katanya.
Berita Terkait
-
Antisipasi Bencana Alam, Pemerintah Anggarkan Rp 5 Triliun dalam APBN 2020
-
Sri Mulyani Gagal Capai Target Penerimaan Pajak di 2019
-
Bangganya Sri Mulyani Soal Pembangunan Infrastruktur di Era Jokowi
-
Sri Mulyani Mau Gaet Lebih Banyak Investor Asing Garap Proyek Infrastruktur
-
Sah! Bandara Komodo Dikelola Konsorsium Asing, Nilai Investasi Rp 1,2 T
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia