Suara.com - Komisi XI DPR RI menyoroti eksisnya perkembangan Financial Technology (Fintech) asal China Alipay yang berkembang pesat di Provinsi Bali.
Anggota Komisi XI DPR RI Fera Febyanthy mengatakan, pesatnya fintech dompet digital milik Alibaba sangat merugikan Indonesia.
"Hampir di mana-mana Alipay, mulai dari tokonya buatan made in china, turis operatornya dari China, serta pembayarannya dari Alipay. Kita diberi keuntungannya dari sisi mana," kata Fera saat rapat kerja bersama dengan Bank Indonesia (BI) Senin (26/1/2020).
Maka dari itu, Fera meminta BI memberi kesempatan yang besar bagi dompet digital lokal untuk dapat bersaing dengan dompet digital asing seperti Alipay.
"Ketika itu (Alipay) masuk ke Indonesia apakah itu memberikan keuntungan buat kita, sebaiknya kelonggaran buat skema pembayaran dalam negeri untuk menggunakan fintech. Kita enggak perlu kok Alipay, pakai saja buatan kita seperti GPN itu pak," Kata Fera.
"Kami bukan menentang (keberadaan Alipay) karena ini kan globalisasi. Tapi perlu ada aturan yang tepat dan tidak ada keresahan buat masarakat setempat," tambah politikus Partai Demokrat ini.
Menanggapi hal ini, Gubernur BI Perry Warjiyo berjanji tak membiarkan dompet digital asing seenaknya melakukan transaksi di Tanah Air.
Perry mengakui, transaksi yang dilakukan sejumlah dompet digital asing tidak sepenuhnya menggunakan mata uang Rupiah, tetapi asing. Dananya pun langsung menuju perbankan negara yang bersangkutan.
"Kami minta semua asing tunduk pada peraturan Indonesia dengan bertransaksi menggunakan Rupiah dan harus berbisnis dengan berpatner dengan [mitra perbankan] dalam negeri," kata Perry.
Baca Juga: Gandeng Mandiri dan BRI, Alipay Belum Bisa Digunakan di Indonesia
Perry mengatakan, dalam waktu dekat, Alipay akan diusahakan bermitra dengan perbankan lokal. Nama BNI disebut-sebut bakal menjadi mitra Alipay di Tanah Air.
Berita Terkait
-
Gandeng Mandiri dan BRI, Alipay Belum Bisa Digunakan di Indonesia
-
Pembayaran Elektronik Wechat Pay Diizinkan Beroperasi di Indonesia
-
BNI Enggan Lanjutkan Kerja Sama dengan Wechat dan Alipay, Fokus ke LinkAja
-
ITDC Gandeng Kejati Bali Dukung Aktivitas Bisnis di The Nusa Dua
-
BMKG: Terjadi Tujuh Kali Gempa Susulan di Kabupaten Jembrana Bali
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan