Suara.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) akan melakukan aksi korporasi, yakni penghimpunan dana dari Penawaran Umum Berkelanjutan II (PUB II) Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II di Tahun 2020.
Penghimpunan dana dari pasar modal tersebut akan dilakukan dalam dua tahap dan ditargetkan dapat menyerap total dana sebesar Rp 1 triliun.
Untuk mendukung aksi korporasi tersebut, Bank BJB menggelar Investor Gathering yang diselenggarakan di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Untuk PUB II Tahap I tahun 2020 dilakukan pada triwulan I tahun 2020, dengan target dapat menghimpun dana sebesar Rp 500 miliar melalui dua seri penawaran, yaitu seri A (5 tahun) dan seri B (7 tahun).
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, penerbitan obligasi subordinasi dilakukan sebagai upaya perseroan untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
"Dana hasil penawaran umum obligasi subordinasi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dengan diperhitungkan sebagai modal pelengkap dalam rangka ekspansi kredit serta peningkatan komposisi struktur perhimpunan dana jangka panjang," kata Yuddy seperti dilansir dari Ayobandung.com jaringan Suara.com, Kamis (30/1/2020).
Berdasarkan data prospektus, masa penawaran awal akan dilakukan pada 29 Januari 2020-12 Februari 2020, sedangkan tanggal penjatahan dan distribusi obligasi subordinasi secara elektronik akan dilakukan 5 Maret 2020, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 6 Maret 2020.
Sementara itu, sisa emisi obligasi subordinasi Rp 500 miliar akan diterbitkan di tahap kedua pada semester II tahun 2020. Perseroan optimistis target dana bisa terserap seluruhnya.
Sebelumnya, seluruh penawaran obligasi dan obligasi subordinasi yang diterbitkan perseroan hingga tahun 2019 lalu selalu terserap seluruhnya. Kondisi fundamental perusahaan yang menjanjikan membuat Bank BJB memiliki nilai lebih di mata investor obligasi.
Baca Juga: Pentingnya Obligasi Daerah untuk Membangun Jabar
Selain itu, rating perseroan yang memiliki predikat idAA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) membuat Bank BJB semakin percaya diri.
Dalam pelaksanaan aksi korporasi ini, bank bjb menunjuk empat perusahaan penjamin pelaksana emisi yakni Mandiri Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, RHB Sekuritas Indonesia dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
Selain itu, Bank Mega, Tbk. ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan instrumen tersebut. Lewat aksi korporasi ini, Bank BJB semakin optimis untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis di tahun 2020.
Perseroan telah memproyeksikan penyaluran kredit tumbuh 10-11% pada 2020 dan akan membawa perbaikan kinerja secara keseluruhan didukung dengan manajemen risiko yang senantiasa terjaga baik.
"Perseroan sudah menganalisis berbagai kebutuhan untuk mengakselerasi penetrasi usaha. Kami akan memanfaatkan dana yang terhimpun untuk meningkatkan kapasitas perseroan dan skala kegiatan usahanya sesuai dengan visi pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Setelah Thrifting, Purbaya Bakal Pelototi Baja hingga Sepatu Impor
-
Katalog Promo Weekday Superindo Mulai Hari Ini Sampai Kamis Besok
-
Daftar Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Merah Terus Melonjak
-
Aturan Pengelolaan Sumur Rakyat Dinilai Beri Peluang Cuan Bagi Ekonomi Daerah
-
Danantara Ungkap 2 Proyek Andalan Dongkrak Ekonomi
-
Menkeu Purbaya Akui Iklim Investasi Indonesia Berantakan: Kalah dari Vietnam, Thailand, Malaysia
-
Bolehkah PPPK Paruh Waktu Ambil Pekerjaan Sambilan? Ini Ketentuannya
-
Bank Indonesia Punya Cara Turunkan Harga Bawang, Begini Strateginya
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Investasi Ilegal Rugikan Masyarakat Senilai Rp142 Triliun, Terbanyak dari Wilayah Ini