Suara.com - Merebaknya virus corona tak menghentikan kebijakan impor bawang putih dari China. Terbaru pemerintah berencana membuka keran importasi bawang putih sebanyak 103 ribu ton, impor ini dilakukan karena stok bawang putih mulai menipis.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, dari 103.000 ton rencana impor bawang putih yang sudah mendapatkan persetujuan atau dokumennya lengkap baru sekitar 62.000 ton.
"Dalam proses, sudah ini kita proses. Yang baru masuk yang dalam proses itu sekitar 62.000 dan sisanya akan segera terbit," kata Oke saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/1/2020).
Menurut Oke, impor bawang putih tersebut berasal dari sejumlah negara dan tidak hanya dari China, salah satu negara ada yang dari India.
"Engga kita buka tidak hanya dari China. Ada, India ada," katanya.
Oke menambahkan, importasi bawang putih dilakukan untuk meredam mahalnya harga bawang putih dipasaran, akibat keran impor bawang putih asal China dibatasi imbas adanya virus corona.
"Sekarang harga sudah mulai turun kan di Kramat Jati, karena tadi kita segera mengambil ada yang masih terstok tersedia di importir harus segera disebar ke distributor," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin pasokan bawang putih aman meskipun keran impor ditutup sementara imbas virus corona.
"Cadangan untuk bawang putih panen lokal kami sudah siapkan. Insya Allah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan. Karena impor yang kemarin kita pun masih punya cadangan menurut hitungan kita," kata Mentan di Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/1/2020).
Baca Juga: Corona, Indonesia Bisa Rugi Rp 38,3 Triliun karena Ditinggal Turis China
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini menuturkan, seharusnya tidak terjadi kelangkaan bawang putih seperti saat ini.
Dirinya pun menduga ada oknum yang sedang memanfaatkan momentum pemberhentian sementara keran impor bawang putih dari China karena virus corona.
"Mestinya tidak perlu terjadi kelangkaan. Jangan sampai ini jadi akal-akalan pedagang untuk mau impornya lebih cepat. Padahal Pak Mendag sudah bilang ini ada persoalan di virus corona yang harus kita waspadai," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
Purbaya Yakin Demo Akan Berkurang, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6% Tahun Depan
-
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Berdayakan Pandai Besi Binongko
-
BTN Mau Masuk Bisnis Paylater Hingga Kredit Mobil-Motor Tahun Depan
-
Ratu Maxima Terkejut Ada Bank Terima Bayar KPR Lewat Sampah, Gimana Mekanismenya?
-
Promo Merchant BRI: Jangan Lewatkan Diskon 15% Tiket Planet Sports Run 2026, Catat Tanggalnya!
-
Rupiah Jeblok di Pembukaan Hari Ini
-
BTN Ungkap Risiko Jika SLIK Dihapus
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Tapi Rawan Alami Koreksi
-
Hingga November, Penyaluran BLTS Capai 5,5 Juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Riset CORE Sebut Ekonomi RI Bisa Lebih Buruk di 2026, Apa Pemicunya