Suara.com - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I merasakan kerugian yang ditimbulkan akibat wabah virus corona. Diperkirakan, perseroan kehilangan pendapatan hingga Rp 207 miliar.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, potensi kerugian ini disebabkan adanya pemberhentian sementara penerbangan China dan Domestik.
"Dampaknya 35 penerbangan yang dicancel berasal dari 22 kota China. 1.600 penumpang dari China, jadi dampaknya signifikan," ujarnya di Gedung Sinergi 8 Kementerian BUMN, Jakarta pada Jumat (6/3/2020).
"Tapi dampak ini juga pengaruh ke penerbangan lain. Januari-Februari itu di 15 bandara, ada 12.703 penerbangan untuk seluruh penerbangan di AP I atau sekitar 11.680 penerbangan domestik, 1.023 internasional. Ini baru di Januari-Februari itu total flight cancel," katanya.
Menurut Faik, potensial kerugian itu belum ditambah dari sisi non-aeroneutika. Sebab, akibat banyaknya penerbangan yang dibatalkan buat pengunjung bandara ikut sepi.
"Soalnya kita punya bisnis restoran dan ritel. Sebab yang belanja juga akan kurang," jelas dia.
Sementara, Direktur Pemasaran dan Komersial AP I Devy Suraji menambahkan, lebih dari 1,6 juta orang gagal terbang akibat banyaknya penerbangan dibatalkan di bandara yang dikelola AP I.
"Domestik 1,5 juta penumpang yang tidak terbang, 172 ribu orang internasional. Jadi 1,672 juta orang di 15 bandara, ini."
Baca Juga: Imbas Corona, Pedagang Sembako Yang Naikan Harga Seenaknya Bisa Ditangkap
Berita Terkait
-
Isu Penerbangan Padang-Batam Dihentikan, Bandara Hang Nadim: Tidak Ada
-
Meski Warganya Dilarang Masuk, Penerbangan Garuda ke Korsel Tetap Jalan
-
Penerbangan Umrah Ditutup, Sapuhi: Mudah-mudahan Jamaah Mau Reschedule
-
Garuda Indonesia Tanya Kejelasan Penerbangan Jamaah Umrah ke Kemenag
-
Kemenhub Pastikan Penerbangan Umrah Masih Beroperasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026