Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada awal pekan ini akan tak berdaya lagi melawan dolar AS.
Menurut pengamatannya, rupiah kemungkinan bisa tertekan lagi hari ini mengikuti sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini seperti indeks saham futures AS, indeks saham Australia, Nikkei dan Kospi yang bergerak negatif serta sebagian mata yang Asia yang melemah terhadap dollar AS.
Selan itu, kekhawatiran terhadap peningkatan penyebaran virus corona ditambah dengan stimulus pemerintah AS senilai 1,3-2 triliun dolar AS yang belum mencapai kata sepakat dengan senat AS, menjadi penyebab sentimen negatif tersebut.
Apalagi ditambah, WHO masih terus melaporkan peningkatan kasus penularan wabah Corona di dunia dengan Lenin dari 294 ribu positif.
"Rupiah hari ini masih berpotensi untuk naik mendekati level tertinggi Minggu lalu di Rp 16.850 dengan potensi support di kisaran Rp 15.900," kata Aris dalam riset hariannya, Senin (23/3/2020).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Jumat pekan (20/3/2020) kemarin berada di level Rp 16.300 per dolar. Level itu melemah dibanding pergerakan sebelumnya pada Kamis (19/3/2020) di level Rp 15.960 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat Pekan kemarin berada di level Rp 16.217 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang di level Rp 15.712 per dolar AS.
Berita Terkait
-
Rupiah Ambles Rp 16.000 Per Dolar AS karena Kepanikan Virus Corona
-
Rupiah Anjlok, Rizal Ramli Sebut Tim Ekonomi Pemerintah Payah
-
Rupiah dan IHSG Babak Belur, Bukti Investor Tak Percaya ke Pemerintah
-
Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.000 per Dolar AS Dihantam Corona
-
Rupiah Hari Ini Tembus Rp 15.405 per Dolar AS
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera