Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini kembali diselimuti sentimen negatif imbas merebaknya virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.
Mengutip data perdagangan RTI IHSG hari ini, Senin (23/3/2020) dibuka anjlok cukup dalam, IHSG terjerembab menuju level 4.049.02 atau melemah 146 poin atau setara 3,46 persen.
Melemahnya IHSG ini juga diikuti terbakarnya indeks LQ45 yang anjlok 36 poin atau turun 5,8 persen ke level 588.620.
Mengawali pembukaan perdagangan terdapat 36 saham menguat, 189 saham melemah, dan 49 saham stagnan.
Pada level tersebut transaksi perdagangan mencapai 224 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 321 miliar dengan 22 ribu kali frekuensi.
Pelemahan IHSG terus berlanjut hingga pukul 09.05 WIB, IHSG anjlok makin dalam dengan melemah 153 poin atau 3,6 persen menuju level 4,041.84.
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, turunnya sebagian indeks Bursa Asia Senin pagi seperti: ASX -7.16 persen, Kospi -6.23 persen, STI -6.50 persen juga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi kejatuhan IHSG untuk hari ini.
Lebih lanjut, jatuhnya harga komoditas seperti: Oil -8.68 persen, Timah -0.67 persen, CPO -2.38 persen ditengah turunnya Dow Futures sebesar -932 poin (-4.89 persen) juga menjadi sentimen negatif bagi jatuhnya IHSG Senin ini.
"Mengetahui IHSG berpeluang kembali turun, ditengah secara valuasi banyak saham menjadi sudah semakin sangat attractive, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on Weakness maka dapat fokus atas saham super defensive dari Sektor Bank, Konsumer, Telko, FMCG, Batubara dan Rokok dalam perdagangan Senin ini," kata Edwin dalam analisanya.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Makin Ambles, Tinggalkan Level 4.000
IHSG diperkirakan akan bergerak pada 4,139 - 4,232 adapun saham - saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BBCA, ICBP, TLKM, UNVR, PTBA, INDF, SMGR, HMSP, ADRO dan GGRM.
Pada perdagangan 20 Maret, IHSG ditutup menguat sebesar +2.18 persen kelevel 4,194 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya wabah COVID-19 yang masih membuat khawatir pelaku pasar, sebab belum adanya kepastian kapan wabah virus ini bisa berakhir.
Sementara sudah semakin banyak yang terjangkiti dan jumlah korban yang semakin bertambah, sentimen yang perlu dicermati yakni melemahnya bursa Wall Street pada perdagangan jumat kemarin dan Dow Jones Futures yang sudah ambrol -5 persen pada pagi ini, terakhir investor masih menanti stimulus lain yang akan dikeluarkan pemerintah RI melihat semakin terpuruknya perekonomian saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran