Posisi itu semakin bertambah kuat karena Xendit dipercaya dan didukung oleh beberapa venture capital (VC) terbesar di dunia, yang berinvestasi pada Facebook, Slack, Twitch dan Grab, dan merupakan alumni dari akselerator bergengsi YCombinator (S15). Tidak mengherankan kemudian jika Xendit mengokohkan dirinya sebagai salah satu payment gateway terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara.
Minat Komputer dan Keuangan Sejak Kecil
Moses Lo memang sosok yang menarik. Tokoh Forbes’ 30 Under 30 ini lahir dan tumbuh dari keluarga pengusaha. Kakeknya yang tidak memiliki latar belakang pendidikan apapun menyekolahkan anak-anaknya di luar negeri. Ayahnya kemudian masuk ke dunia wirausaha dan Moses pun tumbuh di lingkungan tersebut.
“Mimpi saya saat masih sekolah adalah untuk memulai bisnis saya sendiri dan membangun sesuatu yang dapat memberikan dampak positif besar kepada sekitar,” kata Moses yang mengenyam pendidikannya di Amerika Serikat. Ia meraih gelar MBA dari UC Berkeley.
Moses ingat ketika berusia 12 tahun, ketika dia pertama kali membongkar komputernya dan berhasil memasangnya kembali. Hal itu lah awal mula kecintaan Moses Lo terhadap komputer, dan tertarik dengan software (perangkat lunak).
Dia menemukan informasi mengenai sistem cadangan fraksional (fractional reserve banking), di mana bank-bank komersial dapat secara efektif meningkatkan pasokan uang di luar uang pokok yang dibuat oleh bank sentral.
Menurutnya pada saat itu, sistem tersebut sangatlah menarik untuk mencetak lebih banyak uang. Kira-kira pada waktu yang sama, keluarganya mendapatkan komputer pertama mereka dan hal pertama yang dia lakukan adalah membongkar komputer.
“Dua minat ini terus tumbuh dalam diri saya. Maka dari itu, saya memilih untuk belajar sistem informasi dan juga keuangan saat di bangku kuliah. Saya selalu ingin berada di antara dua hal yang saya minati, yaitu teknologi dan keuangan,” ucapnya.
Moses tumbuh dari keluarga yang sangat menghargai etika kerja. Ia percaya bahwa dalam mengerjakan sesuatu, “Everything is a game, play it different”. Ia mengingat pernah menerapkannya dalam salah satu kompetisi public speaking saat kecil.
Baca Juga: Kembali Puncaki Forbes, Taylor Swift Jadi Selebriti Terkaya 2019
“Saat saya ikut serta dalam kompetisi public speaking, saya dan ibu saya akan membedah aturan kompetisi. Kami mencoba memainkan permainan secara berbeda dibandingkan dengan bagaimana kebanyakan orang memainkannya. Melalui cara ini, saya dapat meraih kemenangan di kompetisi public speaking tersebut walaupun saya tidak memiliki bakat public speaking yang alami. Startup juga adalah tentang berkompetisi, namun dengan cara yang berbeda," kata Moses.
Moses sangat mengagumi Indonesia, negara yang menurutnya mulai dari pemerintahannya sampai perusahaan-perusahaan yang kecil mencerminkan budaya startup. Setiap entitas selalu berusaha mencari solusi yang tepat untuk mencapai kesuksesan.
“Indonesia adalah negara yang cantik. Hal-hal yang saya lihat di ibukota ini sangat mencerminkan budaya startup, di mana orang-orangnya terus bereksperimen untuk menemukan jalan keluar terbaik untuk para pengguna dan pelanggannya," tuturnya.
Kesulitan Awal: Produk dan SDM
Moses Lo menyebut ada sejumlah hambatan saat membangun bisnis startup. Persoalan pertama adalah soal “product market-fit” Dalam hal ini, seringkali startup tidak punya gambaran yang jelas apa yang diinginkan oleh pelanggan dan apakah produk yang ditawarkan ini dibutuhkan pelanggan.
“Sebagian besar startup tidak melakukan ini mereka membangun aplikasi yang mereka inginkan, lalu berharap mereka dapat menjualnya ke publik. Maka dari itu, lebih baik mencari tahu dulu baru membuat sesuatu,” saran Moses.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- 4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Rupiah Terus Menguat, Dolar AS Melemah ke Level Rp16.765
-
BRI Tetap Melayani Saat Libur Nataru: Berikut Jadwal 159 Unit Kerja Operasional
-
Purbaya Kaji Geo Dipa Pasok Gas ke Kawasan Industri, Harga Lebih Murah dari Pertamina
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Tahun Baru Cetak Rekor Baru?
-
8 Ide Usaha yang Belum Banyak Pesaing di 2026, Cocok untuk Pemula?
-
Trump 'Ngebet' Caplok 4 Juta Barel Minyak Venezuela, China dan Rusia Geram
-
PKH Tahap 4 2025 Segera Cair, Ini Cara Cek Statusnya di Cekbansos.kemensos.go.id
-
Purbaya Siapkan Rp 2 Triliun dari LPEI untuk Pembiayaan Ekspor Industri Tekstil dan Furnitur
-
Pertamina Siapkan 70 Unit SPBU Modular pada Masa Nataru!