Suara.com - Harga minyak mentah dunia patokan Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini cukup membuat kaget, lantaran harga minyak mentah berjangka AS acuan West Texas Intermediate (WTI) anjlok hingga ke bawah 0 dolar AS atau menjadi -37,63 dolar AS per barel.
Ini merupakan harga terendah sejak NYMEX membuka perdagangan minyak berjangka pada 1983 silam.
Lantas, apakah dengan anjloknya harga minyak mentah ini membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tanah air menjadi turun?
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia tidak menjadikan WTI sebagai patokan harga BBM, namun menggunakan indikator harga minyak MOPS yang merupakan singkatan dari Mean of Platts Singapore sebagai penilaian produk untuk trading minyak di kawasan Asia.
"Kaitan dengan Indonesia, basis harga kita MOPS bukan WTI. Dan MOPS ini basisnya adalah Brent," kata Airlangga dalam konfrensi pers melalui video teleconference usai rapat terbatas di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Meski begitu, Ketua Umum Partai Golkar ini mengemukakan anjloknya harga minyak mentah WTI ini cukup membuat tekanan terhadap neraca migas.
"Namun ini memang pasti akan memberikan tekanan," ucapnya.
Airlangga mengatakan, pemerintah tetap memantau pergerakan harga WTI karena dapat mempengaruhi rencana pemerintah yang sedangkan mengembangkan produk biodiesel 30 persen dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis Solar atau B30.
"Bagi Indonesia akan memonitor karena terkait dengan kebijakan Biodiesel," pungkasnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok, Pengamat: Turunkan Harga BBM!
Mengutip Reuters Selasa (21/4/2020), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2020 terjun 55,9 dolar AS atau sekitar 305 persen, menjadi -37,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Para produsen akan membayar buyer untuk mengambil minyak dari tangan mereka.
Menurut Dow Jones Market Data, harga minus baru pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah. Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Mei 2020 berakhir Selasa (21/4/2020).
Sementara itu, harga minyak WTI untuk pengiriman Juni 2020 turun 18 sen menjadi 20,43 dolar AS per barel. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni 2020 merosot 2,51 dolar AS menjadi 25,57 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak tak terlepas dari pengaruh pelemahan permintaan sebagai dampak ekonomi penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Permintaan minyak global diperkirakan turun 9,3 juta barel per hari pada 2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!