Suara.com - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat hingga triwulan pertama tahun ini atau sampai akhir Maret 2020, penerimaan perpajakan mengalami pertumbuhan negatif karena lesunya kegiatan bisnis imbas Covid-19.
Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan hingga akhir Maret pemasukan bagi kas negara hanya mencapai Rp 241,61 triliun atau telah mencapai 14,71 persen dari target APBN 2020.
Realisasi ini tumbuh negatif jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 1,32 persen atau sebesar Rp 248,98 triliun setara 15,78 persen.
"Untuk penerimaan sampai akhir Maret 2020, mengalami pertumbuhan negatif -2,47 persen," kata Suryo dalam media briefing bersama media melalui video teleconference di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Atas raihan ini, Suryo mengaku pemerintah saat ini sangat hati-hati dan waspada dalam melihat perkembangan dampak penyebaran virus corona atas kinerja penerimaan negara sepanjang 2020.
"Kami sangat waspada untuk kejadian atau kondisi ekonomi setelah Maret 2020 ini, kami belum prediksi menyeluruh tapi kami waspada dan awasi betul penerimaan pajak 2020 ini," kata Suryo.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pendapatan negara pada tahun ini akan ambles sebesar 10 persen imbas merebaknya virus corona.
Dengan perekonomian yang diperkirakan hanya tumbuh 2,3 persen hingga akhir tahun, penerimaan negara hanya mencapai Rp 1.760,9 triliun atau 78,9 persen dari target APBN 2020 yang sebesar Rp 2.233,2 triliun.
Baca Juga: Strategi Bos Pajak Kejar Penerimaan Negara di Tangah Covid-19
Berita Terkait
-
Pemerintah Jamin, Pembiayaan Covid-19 Tidak Pengaruhi Dana Abadi Pendidikan
-
Bea Cukai Permudah Ekspor Impor Barang Curah di Tengah Pandemi Covid-19
-
Penerimaan Pajak Kulon Progo Alami Kenaikan sejak Pembangunan YIA
-
Kemenkeu Kebanjiran, Sri Mulyani Izinkan Pegawainya Kerja dari Rumah
-
Kantong Plastik Kresek Akan Dikenakan Tarif Cukai
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025