Suara.com - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mendukung konsorsium yang dibentuk oleh UI untuk memproduksi flocked swab, yang merupakan alat pengumpul spesimen untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dianggap memiliki realibilitas paling tinggi oleh World Health Organisation (WHO).
Sampai saat ini, flocked swab yang ada di Indonesia masih sangat langka dan merupakan barang impor. Konsorsium inisiasi UI terdiri dari para ahli dan peneliti dari Research Center for Biomedical Engineering (RCBE) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan berbagai pelaku usaha dari industri.
"Kami menyambut baik ajakan kolaborasi oleh UI bersama dengan pelaku usaha lainnya untuk memastikan ketersediaan flocked swab buatan dalam negeri. Chandra Asri mendonasikan seluruh resin yang dibutuhkan sebagai bahan baku utama flocked swab ini," ujar Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra dalam keterangannya ditulis, Selasa (9/6/2020).
Selain itu, Chandra Asri turut memberikan masukan tentang desain dan komposisi material dari flocked swab ini yang terbuat dari bahan Polypropylene bersertifikat SNI yang halal dan aman untuk kesehatan.
Adapun konsorsium ini untuk membangun iklim kolaborasi dalam pengembangan riset dan inovasi di UI secara umum dan secara khususnya di bidang alat-alat kesehatan.
Sinergi yang terjalin antara pemerintah, pelaku industri dan UI dari sisi akademisi mampu mewujudkan hilirisasi riset yang berguna bagi negeri, khususnya saat ini di tengah mewabahnya Covid-19.
Selain memperoleh bantuan dari Konsorsium, pengembangan produk HS 19 juga didanai oleh hibah Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) DISTP UI.
Berbagai pelaku usaha lain mitra konsorsium ini turut berpartisipasi dalam pembuatan mold, produksi swab stick, proses flocking, pengemasan yang steril, serta berbagi pengalaman tentang manajemen rantai suplai.
Konsorsium menargetkan capai produksi 1 juta unit flocked swab berkode HS 19 ini sampai dengan pertengahan tahun 2020 untuk didonasikan dan didistribusikan melalui Pemerintah ke rumah sakit dan laboratorium rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Donald Trump Kunjungan Tanpa Masker, Pabrik Tes Swab Buang Hasil Produksi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah