Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini pandemi virus corona atau COVID-19 hanya akan terjadi satu gelombang, tidak akan ada gelombang kedua dan akan berakhir pada September mendatang.
“Kami dari sektor perhubungan selalu menjadikan kesehatan itu panglima, tidak dibayangkan seperti yang terjadi sekarang di Beijing ada second wave (gelombang kedua), kita tak ingin itu terjadi. Bapak Presiden bilang kalau kita bisa ini cuma sekali gelombang dan kita selesaikan bulan September, Insya Allah,” kata Menhub dalam diskusi daring yang bertajuk Antisipasi dan Adaptasi Dunia Usaha Transportasi dalam Kenormalan Baru di Jakarta, Selasa (16/6/2020) kemarin.
Lebih lanjut, Menhub menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar masyarakat dan seluruh elemen tidak larut dalam pandemi COVID-19.
“Di satu sisi kesehatan adalah panglima yang harus kita jaga, tetapi kita punya amanah lain, kita punya tugas-tugas lain, kita harus bertahan, kita tidak boleh terkapar,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, sudah memasuki adaptasi normal baru di mana hal yang baru terjadi, karena itu harus diawasi dan dipatuhi bersama-sama.
“Kita memang masuk satu era yang namanya adaptasi baru. Suatu adaptasi yang tidak pernah kita pikirkan, tidak pernah kita bikin feasibility study (studi kelaikan), tidak pernah ada justifikasinya apa yang harus kita lakukan, tapi harus kita lakukan. Oleh karenanya adaptasi baru ini harus kita endorse dan awasi sama-sama,” katanya.
Di sektor perhubungan, ia menyebutkan okupansi menurun yang berpengaruh juga terhadap pendapatan yang merosot. Karena itu, Budi mengatakan pihaknya tengah membahas permasalahan tarif dengan Gugus Tugas.
“Tidak mungkin Kemenkes sendiri, tidak mungkin kami Kemenhub sendiri, oleh karenanya hirarki ada Gugus Tugas, saya sedang bahas tarif dan data-data transportasi,” katanya.
Menhub menambahkan keberhasilan dalam membasmi COVID-19 juga ada di tingkat kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat.
Baca Juga: Menhub Hapus Aturan Kapasitas Penumpang Maksimal 50 Persen
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per 16 Juni 2020, terkonfirmasi sebanyak 40.400 kasus dengan tambahan 1.106 kasus, 22.466 dirawat, 15.703 sembuh dan 2.231 meninggal. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Finex Menandai Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan Gala Dinner
-
KB Bank - PT KAI Medika Indonesia Hadirkan Fasilitas Pembiayaan bagi Brawijaya Hospital Tangerang
-
Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas
-
BRI Peduli Hadir untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatra, Salurkan Donasi di Lebih 40 Lokasi
-
Purbaya Siapkan Rp 60 T Tangani Banjir Sumatra, Diambil dari Anggaran Program-Rapat Tak Jelas
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
-
SMRA Terbitkan Obligasi 500 Miliar di Tengah Penurunan Laba Bersih
-
Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%