Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda membuat tata kehidupan baru bagi masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia, akibat wabah ini kebiasaan normal yang biasa dilakukan sehari-hari berubah drastis.
Salah satunya interaksi sosial, karena pandemi sebagian besar hubungan manusia dilakukan secara virtual.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, selama obat penawar Covid-19 belum ditemukan, transformasi digital menjadi sebuah keharusan agar mendukung interaksi sosial secara virtual.
"Covid-19 belum tahu kapan bisa selesai, kapan rasa aman bisa kembali. Itu bisa kalau vaksinnya ada. Tapi masalahnya vaksin masih dibuat. Oleh karena itu kami masih menunggu kapan interaksi bisa lebih bebas. Tapi kalau vaksin belum ditemukan, transformasi digital harus kita lakukan," kata Suahasil dalam acara webinar bertajuk Transformasi Digital bukan Pilihan tapi Keharusan' yang dilakukan secara virtual, Rabu (12/8/2020).
Suahasil menuturkan, akibat pandemi mau tidak mau kebiasan manusia dipaksa untuk berubah dengan hal-hal baru yang bisa jadi merupakan norma baru dalam kehidupan.
"Dengan Covid-19 kita dipaksa, karena itulah di dalam topik pagi ini disebut bukan pilihan tapi keharusan. Kita memang agak terpaksa, ini jadi keharusan (pakai teknologi)," katanya.
Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) ini tak pernah membayangkan sebelumnya bahwa pandemi ini membuat cara bekerja sehari-hari dilalui dengan interaksi secara virtual.
Dirinya pun bercerita pengalamannya saat bekerja dari rumah dan harus merumuskan sebuah kebijakan yang begitu penting bagi Indonesia.
"Perppu 1 tahun 2020 itu saya bisa katakan disiapkan oleh hampir seluruh staf Kemenkeu dengan rapat-rapat yang sifatnya virtual. Baik Ibu Menkeu, saya sendiri, eselon I, II, dan III itu bekerja dari rumah masing masing. Sedangkan persentase staf yang ke kantor relatif sedikit. Tapi Perppu bisa dirumuskan," cerita Suahasil.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Akankah Indonesia Mengalami Resesi?
Meski demikian, dia bilang banyak persiapan yang harus dilakukan dalam bertransformasi digital terutama mengenai tata kelola dan aturan karena menyangkut data pribadi seseorang atau instansi.
Tak hanya itu, ia pun menegaskan seharusnya transformasi digital bisa semakin mendorong produktivitas masyarakat karena cara kerjanya lebih efektif dan efisien dari sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani