Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin melemah saja. Di hari yang bertepatan dengan Pidato Presiden Jokowi di Sidang Tahunan, nilai tukar rupiah terpantau melemah mendekati Rp 15.000 per dolar AS.
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor, Jumat (14/8/2020) rupiah melemah 40 poin ke level Rp 14.917 dari posisi sebelumnya dilevel Rp 14.877.
Ini merupakan posisi terendah rupiah selama 3 minggu terakhir.
Sedangkan data Bloomberg Dolar Index, rupiah pada perdagangan spot exchange juga ikutan melemah, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp 14.799 per dolar AS. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 14.799 hingga Rp 14.839 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan makin terpuruknya nilai tukar rupiah karena sentimen isu resesi yang bakal terjadi pada perekonomian nasional.
"Potensi resesi di Indonesia yang diperkirakan banyak analis menjadi faktor penekan," kata Ariston dalam analisanya.
Sementara dari eksternal, tambah Ariston, paket stimulus AS yang masih belum disetujui dan indikasi pemulihan ekonomi yang lambat juga bisa mendorong pelemahan rupiah.
"Potensi pergerakan rupiah di kisaran Rp 14.700 - Rp 14.850," ujar Aris sapaan akrabnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peluang ekonomi Indonesia akan masuk jurang resesi memang ada. Namun dirinya tetap optimistis bahwa hal tersebut tidaklah akan terjadi.
Baca Juga: Jokowi Ibaratkan Kondisi Ekonomi Seperti Komputer Sedang Hang
"Kemungkinan ekonomi resesi itu memang ada saja. Tapi optimisme bahwa perekonomian akan membaik itu juga harus ada," kata Luhut.
Meski demikian, Luhut memastikan bahwa optimisme yang dikatakannya itu bukanlah omong kosong belaka. Sebab, pemerintah menurutnya juga telah melakukan upaya untuk pemulihan ekonomi nasional dengaj anggaran mencapai Rp 695,5 triliun.
Sebelumnya nada yang sama juga diutarakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan ekonomi Indonesia akan masuk ke zona negatif pada kuartal III ini.
Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 diprediksi akan negatif sebesar 1 persen, kuartal IV posisinya menjadi positif diangka 1,38 persen. Sehingga secara keseluruhan hingga akhir tahun ekonomi Indonesia secara akan negatif sebesar 0,49 persen.
"Kita di kuartal I menjadi sedikit negara yang masih alami ekonomi positif, kuartal II minus 5,32 mulai negatif. Maka perlu pompa pertumbuhan di kuartal III," ujar Airlangga.
Makanya kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pembantunya untuk bergerak cepat memacu belanja negara agar pertumbuhan ekonomi tidak masuk lebih dalam kejurang resesi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto