Suara.com - Para pedagang di Sentral Pasar Raya (SPR) Plaza Padang, Sumatera Barat terpaksa menggunakan genset sebagai penerangan kios mereka saat berdagang. Hal tersebut dilakukan karena tagihan listrik SPR Plaza Padang belum dibayarkan ke PLN.
Seorang pedagang pakaian Anto (39) mengatakan, pemakaian genset tersebut sudah berlangsung sejak pandemi Corona Virus Disaese (COVID-19) atau sejak Mei 2020.
Anto mengaku dirinya selalu tepat waktu membayar uang bulanan atau uang listrik ke pihak SPR Plaza Padang sekitar Rp 852.000. Bahkan, jika pedagang telat membayarnya, maka listrik akan diputus.
"Semua pedagang di sini disiplin membayar uang bulanan, tidak satupun yang menunggak. Namun kami juga bingung kenapa PLN bisa memutus listrik ke SPR Plaza Padang," kata dia.
Ia juga mengatakan mulai berdagang di SPR Plaza Padang sudah cukup lama yaitu sejak SPR didirikan.
"Selain itu, kios tempat saya berdagang ini sudah milik saya sendiri, dan bukan disewa lagi. Akan tetapi, sampai saat ini saya masih belum mendapatkan sertifikat kepemilikannya, sempat dijanjikan sejak tiga tahun yang lalu, tetapi sampai sekarang belum diberikan juga," kata dia.
Ia mengeluhkan saat ini jumlah penjualan pakaian di kiosnya menurun drastis, bahkan dalam satu hari sempat tidak ada satupun pembeli yang membeli barang dagangannya.
"Sementara tagihan yang akan kami bayarkan juga cukup besar," ujar dia.
Pedagang lainnya, Neli (36) juga mengeluhkan hal yang sama sejak pandemi COVID-19 jumlah pembeli yang berkunjung ke kiosnya sangat sepi.
Baca Juga: Adakan Pesta Saat Pandemi di Los Angeles, Siap-siap Listrik Diputus!
"Bahkan menjelang Lebaran 1441 Hijriah lalu, tidak terlalu banyak pakaian yang terjual, karena masih masa PSBB dan kios hanya dibuka dua Minggu saja," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum SPR Plaza Padang Bharata Laksamana mengatakan, SPR Plaza Padang akan tetap bertanggung jawab pada pedagang terhadap pengadaan listrik dengan cara menyewakan genset.
"Pemakaian genset ini sudah berlangsung sejak Mei 2020 yang lalu, karena belum dibayarkannya tagihan listrik ke PLN," ujar dia.
Ia juga mengatakan saat ini kendala di SPR Plaza Padang sendiri tidak ada. Hanya saja, kata dia jumlah kios masih banyak yang belum terjual, seperti di lantai dua banyak yang tutup dan tidak buka sepenuhnya, sedangkan biaya operasional yang dikeluarkan tetap untuk satu gedung.
"Saat ini kios yang sudah dipakai oleh pedagang hanya di lantai dasar," kata dia.
Ia menyebutkan total kios di SPR Plaza Padang sekitar 1.000, tetapi saat ini baru terisi sekitar 300 kios di lantai dasar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Orang Kaya Mulai Demen Investasi Emas Dibandingkan Simpan Uang
-
4 Tips Memilih Tandon Air yang Tepat untuk Rumah Anda, Kenali Masing-Masing Bahan
-
Prabowo Bakal Hadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor, Bunga KPR Tetap 5 Persen
-
Utang Tembus Rp 7.084 Triliun, Bank Indonesia Klaim Bakal Hati-hati
-
Jam Tangan Ini Dijual Rp 7,6 Juta Buat Sindir Tarif Trump, Tertarik Beli?
-
Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
-
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Jadi Rp 2.105.000 per Gram
-
Pemerintah dan Ratusan Pengusaha Bakal Berkumpul Bahas Kebijakan Sektor Perumahan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?