Suara.com - Pagebluk virus corona atau Covid-19 benar-benar menghancurkan segala aspek ekonomi masyarakat, tak terkecuali bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor.
Untuk membantu kondisi sulit tersebut, Kementerian Keuangan pun menunjuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk memberikan bantuan berupa pinjaman modal dengan bunga super lunak.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan pelaku UMKM akan mendapat fasilitas pembiayaan dengan persyaratan dan suku bunga yang ringan.
"Ini dukungan fasilitas pembiayaan ekspor bagi pelaku UKM yang memiliki potensi ekspor namun terkendala masalah akses kepada fasilitas perbankan," kata Luky dalam acara diskusi virtual, Selasa (8/9/2020).
Aturan tersebut tertuang dalam program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dan telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 372/KMK.08/2020 tentang Penugasan Khusus Kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Dalam Rangka Mendukung Sektor Usaha Kecil dan Menengah Berorientasi Ekspor.
Program PKE disediakan dalam bentuk fasilitas pembiayaan dengan persyaratan dan suku bunga yang ringan. Dengan fasilitas pembiayaan ini, pemerintah berharap untuk dapat meningkatkan daya saing UKM serta mendorong pertumbuhan industri dalam negeri melalui peningkatan ekspor Indonesia.
"Lebih jauh lagi kita juga memberikan penjaminan kredit modal kerja UMKM kita bekerjasama dengan Jamkrindo dan Askrindo. Di mana pemerintah menanggung biaya imbal jasa jaminan tidak ada costnya dan 80 persen dari seluruh gagal bayar pelaku usaha," jelasnya.
Selain bantuan bunga rendah, pemerintah juga meluncurkan program Banpres Produktif bagi pelaku UMKM, bantuan ini merupakan inisiatif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hingga saat ini, sekitar 6 juta pelaku UMKM sudah menikmati bantuan Rp 2,4 juta itu.
Baca Juga: 37 Daerah Ajukan Pinjaman ke Pusat, Totalnya Rp 30 Triliun
Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenenterian Keuangan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, dari 6 juta UMKM yang mendapatkan Banpres tersebut negara sudah mengeluarkan anggaran sekitar Rp 6,6 triliun.
"Pencairannya sudah sangat bagus saat ini sudah menjadi Rp 6,6 triliun," kata Kunta dalam diskusi virtual, Selasa (8/9/2020).
Dirinya bilang target UMKM yang bakal mendapatkan bantuan ini pun jumlahnya terus meningkat. Awalnya hanya senilai 9,1 juta pelaku UMKM, lalu naik menjadi 12 juta, dan kini targetnya sebanyak 15 juta pelaku usaha.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Cara Cek PIP 2025 dari HP, Jangan Tunda Pastikan Status Penerima
-
Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen
-
PGN dan Dart Energy Teken Perjanjian Jual-Beli Gas Metana Batubara
-
Kemenhub Proyeksikan 119,5 Juta Orang Wara-wiri pada Nataru
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Usai Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: Sekarang Lebih Aktif Razia, Hampir Sulit Disogok
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
MORA Resmi Merger dengan MyRepublic, Sinar Mas Ambil Kendali
-
Purbaya Klaim Coretax Siap Pakai, 60 Ribu Orang Sukses Login Bersamaan
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar