Suara.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menemukan beberapa tagihan listrik PLN masyarakat yang tak wajar.
Bahkan, ada tagihan listrik PLN masyarakat tersebut yang mencapai Rp 70 juta per bulan.
Hal ini diketahui, setelah tim Kemenko Marves menginvestigasi keluhan masyarakat terkait tagihan listrik PLN.
"Itu terjadi di Malang, punya las listrik bisnis. Sampai sekarang sedang kami verifikasi. Hari ini dua staf saya mengecek meteran di sana dan kenapa naiknya gila-gilaan dari Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 50 juta sampe Rp 70 juta," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (10/9/2020).
Menurut Purbaya, permasalahan tagihan tersebut sedang ditangani juga oleh PLN sendiri. Namun begitu, pihaknya akan tetap memantau terkait penyelesaian keluhan tersebut.
"Pemecahannya adalah dicicil jadi dia merasa tidak ada wasit yang clear. Kami kirim orang ke sana untuk lihat dan pastikan bahwa ada treatment yang adil. Kalau memang tagihan berlebihan kita lihat, kalau emang pemakaian segitu yaudah tapi harus ada perlakuan yang netral," ucap Purbaya.
Terkait laporan, Purbaya melihat kurang dari 10 persen keluhan pelanggan yang tagihan listriknya tak wajar. Tapi, ia bakal tetap menindaklanjuti keluhan masyarakat itu.
"Di bawah 10 persen, kita lakukan ini untuk melihat secara umum ada gak kesalahan ini dilakukan secara masif. Jadi setelah kita melakukan, kemudian tidak masif oke lah. tapi kita fokus ke yang tidak wajar tadi," jelas dia.
Sementara itu, dari rangkaian investigasi keluhan masyarakat, Purbaya menyimpulkan memang ada kenaikan pemakaian listrik masyarakat akibat maraknya aktivitas di rumah, sehingga hal tersebut yang membuat kenaikan tagihan.
Baca Juga: Tagihan Listrik Bengkak Hingga Rp 19 Juta,Petugas Pencatat Meteran Dipecat
"Kami melakukan analisis yang pakai skema pengaduan dan verifikasi data PLN. Kami minta yang ngadu ke kami ini, kami minta datanya ke PLN setahun ke belakang. Lalu foto meterannya, kami itung, sama gak sama meteran dan setahun. Pada umumnya, hasilnya cukup akurat," ungkap dia.
"Penerapan PSBB cengderung meningkatkan rata-rata pemakaian. Pelanggan pascabayar belum disiapkan untuk antisipasi lonjakan. Pengaduan pelanggan yang belum," tukas Purbaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang