Suara.com - Harga emas dunia melorot lebih dari 3 persen karena aksi jual pasar yang lebih luas didorong ketidakpastian seputar stimulus fiskal AS.
Mengutip CNBC, Selasa (22/9/2020) emas di pasar spot melorot 2,1 persen menjadi 1.909,05 dolar AS per ounce, setelah jatuh sebanyaknya 3,4 persen di awal sesi, tingkat terendah sejak 12 Agustus.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 2,6 persen menjadi 1.910,60 dolar AS per ounce.
"Emas seharusnya diperdagangkan lebih tinggi pada permintaan safe-haven tetapi ini semacam terulang kembali seperti di musim semi ketika aksi jual pasar datang, pelaku pasar menjual aset secara keseluruhan," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Semantara itu, perak anjlok 8,3 persen menjadi 24,53 dolar AS per ounce, level terendah dalam lebih dari sebulan.
"Ini hanya minimnya pembelian safe-haven dan mengikuti aksi jual ekuitas serta penguatan dolar adalah pelemahan tambahan." Kata Bob.
Indeks utama Wall Street mencapai level terendah dalam hampir tujuh pekan, sementara Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,8 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, persentase kenaikan harian tertinggi sejak 19 Maret.
"Peluang Kongres Amerika menyetujui paket stimulus apa pun sebelum Januari secara asimtotik mendekati nol," kata Tai Wong, Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Mulia di BMO.
Harga emas turun hampir 10 persen dari level tertinggi sepanjang masa pada awal Agustus karena menyusutnya harapan stimulus lebih lanjut.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Diprediksi Kembali Tembus 2.000 Dolar AS per Ounce
Kongres AS selama berminggu-minggu tetap menemui jalan buntu mengenai ukuran dan bentuk RUU tanggapan virus corona yang kelima, di atas sekitar 3 triliun dolar AS yang sudah disahkan menjadi undang-undang.
Selanjutnya, investor menunggu pidato dari anggota Komite Federal Reserve, termasuk Chairman Jerome Powell, yang akan tampil di hadapan Komite Kongres pekan ini.
Logam lainnya, platinum jatuh 5,2 persen menjadi 879,48 dolar AS per ounce setelah anjlok sebanyaknya 8 persen di awal sesi, dan paladium menyusut 3,9 persen menjadi 2.265,10 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026