Suara.com - Direktur Utama Perum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri Dwina Septiani menjawab terkait kisruh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal proyek paperless Rp 500 miliar.
Perum Peruri disebut meminta uang sebesar Rp 500 miliar untuk proses pengurangan dokumen kertas (paperless) di Pertamina.
Menurut Dwina, masalah itu bersifat rahasia yang mana merupakan proses bisnis to bisnis. Sehingga, hanya kedua perusahaan saja yang tahu detail terkait proyek tersebut.
"Ya mungkin kalau secara detail terkait hal yang bersifat kontrak tentunya mungkin ini hal yang confidencial apalagi kami hi security company. Jadi mungkin kami tidak banyak bicara di media karena nature dari hi security company seperti itu," ujar Dwina dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (28/9/2020).
Namun demikian, dalam proyek digital itu Dwina mengklaim sudah terdapat 117 klien yang sudah jadi klien atau yang masih proses. Dari 117 klien, lanjutnya 35 klien merupakan dari kalangan BUMN.
"Jadi kami tadi juga dengar bahwa biasanya memang benar pada saat digitalisasi itu biasanya bakar uang, tapi Alhamdulillah kami juga tahu pentingnya bahwa pada bisnis awal itu yang penting adalah kita penetrasi pasar," jelas dia.
Meski tak menampik bisnis digitalisasi bakar uang, tetapi Dwina menegaskan, bahwa proyek yang ditawarkan memang untuk penjamin keaslian digital yang memang sudah ditunggu-tunggu oleh para perusahaan.
"Tapi kami tidak pernah dalam posisi sampai harus bakar uang. mungkin karena memang positioning sebagai penjamin keaslian digital memang sudah ditunggu-tunggu juga, sudah diharapkan. Dan kami adalah satu-satunya BUMN yang mendapat lisensi ini dari kominfo," ucap dia.
Dalam hal ini, Dwina menambahkan, hubungan Peruri dengan Pertamina masih berjalan baik dan pihaknya berkomitmen memberikan layanan yang terbaik bagi para kliennya.
Baca Juga: Kasihan Tersangka Sudah Tua, Ahok Cabut Laporan Kasus Fans Veronica Tan
"Jadi mungkin bisa saya tambahkan bahwa hubungan kami dengan Pertamina juga sangat baik. Jadi sebetulnya nggak seperti yang ramai-ramai yang disampaikan," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Tindak Pakaian Bekas Impor Ilegal, Saleh Husin: Ayo Gas Terus!
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
OJK Targetkan 93 Persen Masyarakat Indonesia Melek Keuangan, Ini Caranya
-
Analisis MSCI: Aturan Baru Free-Float Saham Indonesia, 4 Emiten Raksasa Terancam Terdepak
-
Pengusaha Ungkap Plus Minus Larangan Impor Baju Bekas Menkeu Purbaya
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga
-
Menkeu Purbaya Tegas Sikat Impor Ilegal di Pelabuhan: Saya Nggak Akan ke Pasar
-
Emiten INET Sebentar Lagi Jadi Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Outsourcing PADA
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan