Suara.com - Teka-teki skema penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya akhirnya terungkap. Menteri BUMN Erick Thohir menggunakan dana Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 22 triliun untuk menyelamatkan perusahaan asuransi jiwa pelat merah itu.
Staf Khusus Menteri BUMN bidang komunikasi, Arya Sinulingga mengatakan, penyelamatan dengan PMN ini bukan dikategorikan sebagai bail out.
Sebab, jelas dia, uang yang dikeluarkan negara untuk penyelamatan perusahaan yang mana pemegang sahamnya pemerintah.
"Penyelamatan polis melalui PMN ini adalah bail in bukan bail out. Artinya juga mencegah kerugian yang lebih besar yang dialami Jiwasraya akibat janji pengembangan yang tinggi," ujar Arya dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (4/10/2020).
Adapun, pemerintah selaku pemegang saham akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) senilai Rp 22 triliun.
Rinciannya, Rp 12 triliun pada tahun 2021 dan Rp 10 triliun di tahun 2022.
Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk mendirikan perusahaan asuransi baru yaitu IFG Life.
Setelah itu, IFG Life akan menerima polis hasil dari pengalihan program penyelamatan polis asuransi Jiwasraya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko menanmbahkan, program penyelamatan polis yang diinisasi pemerintah akan menyelamatkan pemegang polis Jiwasraya, khususnya para pemegang polis yang mengikuti program pensiun.
Baca Juga: Erick Thohir Surati Menteri ESDM soal Pasokan Listrik PLN
Pasalnya, hingga 31 Agustus 2020 kemarin jumlah pemegang polis Jiwasraya mencapai 2,63 juta orang, di mana lebih dari 90 persen nasabah adalah pemegang polis program pensiunan dan masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Peserta program pensiunan Jiwasraya itu ada yang Yayasan Guru dengan jumlah peserta 9.000 orang. Jika tidak ada program penyelamatan polis maka mereka akan sangat terdampak," pungkas Hexana.
Tag
Berita Terkait
-
Erick Thohir Surati Menteri ESDM soal Pasokan Listrik PLN
-
Bubarkan Merpati, Erick Thohir Ingin Bentuk Holding Sektor Penerbangan
-
Erick Thohir Mengaku Tak Bahagia jadi Menteri BUMN: Bebannya Sangat Berat
-
Erick Thohir Bubarkan 14 BUMN, Arya Sinulingga: Masih Lama
-
Erick Thohir Akan Bubarkan Sejumlah Perusahaan BUMN, Salah Satunya Merpati
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!
-
Banyak Negara Dibikin Pusing Soal Ekspansi Layanan QRIS
-
25 Juta UMKM Onboarding ke E-Commerce, Siap Ngegas Pertumbuhan Ekonomi
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
-
Sosok Ken Dwijugiasteadi: Eks Dirjen Pajak Terjerat Dugaan Kasus Tax Amnesty