Suara.com - Para petani di Sumbawa Barat dipastikan tak akan mengalami kerugian, karena mereka sudah ikut serta dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Luas tanam di kawasan inipun bertambah, dari yang semula 337,59 hektare menjadi 450,17 hektare.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dengan memanfaatkan AUTP, maka para petani bisa beraktivitas dengan tenang.
“Ancaman gagal panen tentu menjadi masalah yang sangat serius. Kita tidak mau hal ini terjadi, karena petani bisa dirugikan. Untuk itu, Kementerian Pertanian mengimbau petani untuk mengasuransikan lahan agar terhibdar dari kerugian," katanya, Jakarta, Sabtu (10/10/2020).
Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, asuransi akan menjaga lahan dari berbagai gangguan yang menyebabkan gagal panen.
“Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana yang bisa menyebabkan gagal panen. Ancaman itu antara lain, kekeringan, banjir, serangan hama, cuaca ekstrem dan lainnya,” tuturnya.
Sarwo menambahkan, untuk mendapatkan perlindungan asuransi, petani bisa bergabung dalam kelompok tani.
“Di kelompok tani, banyak informasi seputar asuransi yang bisa didapat. Selain itu, mendaftar asuransi melalui kelompok tani juga lebih cepat da mudah prosesnya,” terangnya.
Sementara Kadistan Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui Kabid Tanaman Pangan, Syaiful Ulum mengatakan, ancaman gagal panen terjadi saat musim kemarau.
“Kami prediksi, lahan pertanian yang mengalami gagal panen akan terus bertambah,” tuturnya.
Baca Juga: Pertanian Indramayu Merasa Terbantu dengan Embung yang Dibangun Kementan
Namun Syaiful memastikan, semua lahan tersebut sudah diusulkan sebagai penerima Program AUTP.
Berita Terkait
-
Lumbung Padi di Kalteng Jadi Lahan Percontohan dengan Teknologi Modern
-
Pastikan Proyek Lumbung Pangan Dimulai, Presiden Jokowi Kunjungi Kalteng
-
Mentan : Masa Pandemi, Semua Lini harus Bergerak untuk Membantu
-
Kementan Telah Salurkan Pupuk Subsidi Hingga 6,4 Juta Ton
-
Kementan Sediakan Alsintan untuk Jadikan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025