Suara.com - Produsen pulp dan kertas, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) merilis “APRIL2030”, komitmen keberlanjutan transformatif yang berisi serangkaian aksi nyata yang akan berkontribusi positif terhadap iklim, alam dan pengembangan masyarakat dalam 10 tahun kedepan.
Komitmen ini semakin menegaskan Grup APRIL, unit usaha Royal Golden Eagle (RGE), sebagai perusahaan yang mendukung bisnis berkelanjutan sekaligus mendorong tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.
Dalam sepuluh tahun mendatang, Grup APRIL berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan serta mengurangi intensitas emisi karbon produk sebesar 25%.
Komitmen ini juga akan memastikan tidak ada kawasan lindung yang hilang (zero net loss) sekaligus mencapai hasil yang terukur untuk keanekaragaman hayati dan ekosistem di kawasan restorasi dan konservasi.
APRIL2030 juga akan mendorong kemajuan inklusif untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia melalui serangkaian inisiatif dalam menyediakan mata pencaharian, akses pendidikan, kesehatan hingga membuka kesempatan yang sama untuk perempuan.
Perusahaan juga berkomitmen untuk mendorong konsep sirkularitas dalam bisnis serta menggunakan daur ulang tekstil sebagai sumber serat alternatif.
Direktur RGE Anderson Tanoto mengatakan di tengah situasi yang penuh tantangan, penguatan investasi pada sektor iklim, alam dan pembangunan berkelanjutan semakin menentukan bagi ekonomi global demi mencapai pemulihan yang kuat dari dampak Covid-19.
“Situasi yang kita hadapi saat ini memang berat dan penuh tantangan, akan tetapi masih ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk bertransformasi demi mewujudkan masa depan yang lebih baik,” kata Anderson, ditulis Rabu (18/11/2020).
“Kami berkomitmen menjalankan aksi nyata dan bertransformasi lebih lanjut dalam satu dekade mendatang, sebagaimana kami memiliki peranan untuk mendukung tercapainya ekonomi rendah karbon dan berkontribusi positif untuk iklim, alam dan masyarakat,” lanjutnya.
Baca Juga: Memakai Masker Bikin Kita Terpapar Karbon Dioksida & Berbahaya, Benarkah?
Komitmen APRIL 2030 terdiri dari serangkaian target spesifik berbasis sains yang dikelompokkan menjadi empat komitmen inti, yaitu :
- Iklim Positif mencakup aksi-aksi yang menekankan penerapan solusi berbasis sains terbaik untuk mengurangi emisi karbon secara drastis, termasuk mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan dan mengurangi karbon emisi produk hingga 25%.
- Lanskap yang berkembang mencakup sejumlah target untuk memajukan konservasi dan keanekaragaman hayati dengan mengedepankan pendekatan proteksi-produksi Grup APRIL, salah satunya memastikan tidak adanya net zero loss di kawasan yang dilindungi.
- Kemajuan Inklusif mencakup langah-langkah kongkrit untuk memberdayakan masyarakat melalui serangkaian inisiatif transformatif khususnya pada aspek pelayanan kesehatan, edukasi dan kesetaraan gender. Salah satu targetnya memerangi kemiskinan ekstrem dalam radius 50 km dari kegiatan operasional di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
- Pertumbuhan Yang Berkelanjutan yang bertujuan mengembangkan bisnis APRIL secara berkelanjutan melalui diversifikasi, sirkularitas, dan produksi yang bertanggung jawab.
“Sebagai perusahaan yang beroperasi di negara berkembang, komitmen untuk menjalankan kegiatan usaha secara berkelanjutan sembari mendorong kemajuan bagi masyarakat menjadi semakin penting untuk dilakukan,” tambah Presiden Direktur Grup APRIL, Praveen Singhavi.
Aksi nyata untuk memulai komitmen APRIL 2030 ditandai dengan diskusi lanjutan dengan Wildlife Conservation Society untuk mendukung perlindungan satwa liar dari perdagangan ilegal di Indonesia, termasuk spesies yang terancam punah.
Kerjasama ini memperkuat hubungan kemitraan bersama Fauna & Flora International yang telah lama dibangun di Restorasi Ekosistem Riau (RER). Eco-Research Camp di Semenanjung Kampar, Riau juga telah dibangun sebagai tempat penelitian bagi akademisi dan ilmuwan nasional maupun internasional.
APRIL juga menjalin kemitraan dengan Science-Based Target Initiative (SBTi) dan akan bekerja sama untuk menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains yang selaras dengan kriteria penetapan target SBTi.
Tak hanya itu, sebagai bagian dari komitmen untuk pengurangan emisi karbon, APRIL berencana untuk memasang panel surya berkapasitas 20MW di lokasi operasionalnya mulai tahun 2021 dan diharapkan rampung pada tahun 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang