- OJK akan memperkuat keamanan siber pasar modal karena banyak investor dan emiten mengalami kerugian akibat kejahatan siber.
- OJK mewajibkan perusahaan efek menerapkan manajemen risiko teknologi informasi melalui Peraturan OJK Nomor 13 Tahun 2025.
- Investor harus waspada terhadap modus kejahatan siber dan tidak membagikan data sensitif seperti ID pengguna serta kata sandi.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal memperkuat kemanan siber di industri pasar modal.
Lantaran, banyak emiten dan investor kena kejahatan siber yang mendapatkan kerugian.
Deputi Komisioner Pengawasan Pengelolaan Investasi Pasar Modal Dan Lembaga Efek OJK, Eddy Manindo Harahap, mengatakan, semua pihak baik sekuritas maupun nasabah harus menyadari bahwa keamanan siber tidak boleh diabaikan.
“Tapi kalau kita bicara cyber security tidak hanya dari pelaku, pelakunya saja yang harus memperkuat diri. Tapi dari sisi nasabah atau investornya juga. Karena serangan-serangan siber itu kan dia akan menyerang ke hal-hal yang lemah ya,” bebernya dalam konferensi pers di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Kata dia, pelaku kejahatan cyber bukan hanya dapat menyerang dari sistem di perusahaan efek atau perusahaan sekuritas saja.
Melainkan, dari sisi nasabah atau investornya yang lemah dalam menjaga user ID dan passwordnya.
Namun, dari OJK selaku pengawas dan regulator telah mengeluarkan POJK 13 tahun 2025.
Didalamnya, OJK menekankan kepada perusahaan efek agar mengatur mengenai penerapan manajemen risiko di sektor teknologi informasi.
“Jadi kita tekankan lagi di situ bahwa perusahaan sekuritas itu harus memiliki kebijakan terkait penerapan risiko di teknologi informasi,” ucap Eddy
Baca Juga: IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
Sementara dari sisi nasabah atau investornya, kata dia, harus meningkatkan kewaspadaan.Ada sejumlah aspek atau data-data yang tidak boleh dibagikan oleh siapapun termasuk orang terdekat.
“Sekarang sudah banyak sekali modus-modus phishing, kemudian social engineering, nah itu harus di waspada juga,” imbuhnya.
OJK mengingatkan, bagaimanapun para pelaku kejahatan cyber pasti menemukan di sisi terlemah dan menyerang dari berbagai arah.
Ia menambahkan, agar perusahaan sekuritas dapat bergabung dalam Indonesia Anti Scam Center (IASC) yang menjadi wadah bagi seluruh pelaku sektor keuangan untuk bergabung dan bisa saling berbagi.
“Kalau dia terkena scam atau nasabahnya terkena scam, nah disitu bisa dilakukan sharing informasi dan mungkin bahkan sampai pada tahapan bisa ngelokir satu rekening yang dianggap menjadi jatuh,” tandasnya.
Berita Terkait
-
'Uang Nganggur' di Bank Tembus Rp2.509,4 triliun, OJK Ungkap Penyebabnya
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN