Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah tengah menyiapkan sistem untuk proses vaksinasi Covid-19, yaitu sistem informasi teknologi yang dikembangkan PT. Telkom (Persero) dan PT. Bio Farma (Persero) serta melibatkan Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, dan Kemenkominfo.
"Kami sedang mempersiapkan suatu sistem untuk mendukung salah satu programnya, vaksin mandiri selain juga vaksin bantuan pemerintah," ujar Erick dalam Webinar, Rabu (18/11/2020).
Pemerintah akan menyiapkan vaksin mandiri atau berbayar pada tahap II sebanyak 75 juta jiwa atau sekitar 160 juta dosis.
"Kenapa angkanya lebih dari 75 juta karena kita ada serep kurang lebih 10 persen. Ini pun kemarin sudah rapat dengan Kejaksaan, BPKP, LKPP, kemungkinan angka yang tidak terpakai atau rusak kemarin mereka coba tingkatkan sampai 15 persen," kata Erick.
Mengenai jenis vaksin yang akan dipakai Indonesia, sedang menunggu keputusan Kementerian Kesehatan. Tetapi sebelumnya sudah ada pembicaraan mengenai tiga jenis vaksin: Sinovac, Novavax, dan Merah putih
"Vaksin yang dipilih pemerintah itu vaksin yang sesuai dengan WHO. Vaksin ini juga sudah menjalani uji klinis tahap I dan II, Sinovac sudah menjalani uji klinis di Indonesia," kata Erick.
Erick memastikan holding farmasi bisa mendistribusi vaksin hingga pelosok daerah dan bisa menjaga kualitas vaksin itu sendiri.
"Dengan 75 juta (vaksinasi) karena itu kita ingin memastikan dari proses produksi, distribusi, dan juga customer experinece-nya bisa berjalan dengan baik," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah Indonesia hanya akan membeli vaksin Covid-19 dari perusahaan yang masuk daftar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Dua Calon Vaksin Miliki Efektivitas di Atas 90 Persen, Apa Selanjutnya?
Jokowi menekankan pada azas manfaat vaksin kepada masyarakat.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya sosialisasi terlebih dahulu sebelum pengadaan vaksin sehingga publik tahu cara mengikuti program vaksinasi maupun vaksinasi mandiri.
"Jadi ada yang tidak membayar, gratis. vaksinasi program. Ada yang membayar yaitu vaksinasi mandiri. Ini dua hal yang berjalan beriringan nantinya," kata Jokowi, Rabu (18/11/2020). Jokowi mengatakan hal itu ketika meninjau simulasi imunisasi vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Mengenai detail vaksinasi program, Jokowi menyerahkan kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk menjelaskan kepada publik.
Vaksin diharapkan sudah tiba di Indonesia akhir bulan atau bulan depan dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku. Jika dalam bentuk bahan baku, nanti akan diolah oleh Biofarma.
Setelah masuk ke Indonesia, vaksin tidak langsung diberikan kepada masyarakat, melainkan melalui proses di BPOM terlebih dahulu selama sekitar tiga minggu.
"Setelah vaksin masuk ke Indonesia, kita terima itu masih ada tahapan lagi. tidak bisa langsung disuntikkan. Masih ada tahapan lagi di BPOM, karena kita memerlukan emergency use authorisation dari sana. Tahapan itu memerlukan waktu mungkin antara kurang lebih tiga mingguan," kata Jokowi.
"Kaidah-kaidah scientific, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan wajib diikuti. kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi."
Tag
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok