-
Patriot Bond sebesar Rp51,57 Triliun telah terserap penuh oleh investor
-
Dana obligasi akan digunakan untuk proyek waste to energy dan EBT
-
Surat utang ini banyak diserap oleh 46 konglomerat papan atas Indonesia
Suara.com - CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, mengungkapkan instrumen surat utang bertajuk Patriot Bond telah sebesar Rp 51,57 Triliun telah seluruhnya terserap.
Tersiar kabar banyak konglomerat dari dalam negeri yang menyerap surat utang tersebut. Namun sayangnya, Rosan tidak mengiyakan kabar tersebut, hanya saja dirinya mengakui obligasi itu sudah banyak yang membeli.
"Iya, pokoknya dananya sudah full tercapai 50 triliun. Itu yang bisa saya sampaikan," ujarnya seperti ditemui di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Senin (1/10/2025).
Menurut Rosan, hasil dana dari Patriot Bond itu akan digunakan untuk program pengelolahan sampah menjadi listrik atau waste to energy.
"Jadi memang inline, dananya juga siap sudah beres masuk dan waste to energynya kita launching dan harapannya pada akhir Oktober ini kita akan mulai proses untuk tendernya untuk waste to energy. Tapi untuk patriot bonds itu sudah selesai," ucapnya.
Selain itu, dana hasil obligasi itu juga akan digelontorkan ke proyek-proyek energi baru dan terbarukan.
Sebelumnya, Dokumen internal yang bocor seperti dilihat Suara.com, Selasa (30/9/2025) menunjukkan bahwa total penyerapan mencapai Rp51,57 triliun, melampaui target awal.
Hebatnya lagi, dana jumbo ini dikumpulkan hanya dari 46 pengusaha papan atas Indonesia, menunjukkan tingkat kepercayaan yang fantastis terhadap program investasi negara.
Antusiasme para taipan ini seolah menegaskan dukungan mereka terhadap agenda investasi strategis yang diusung Danantara. Beberapa nama besar tercatat memimpin penyerapan, masing-masing menyuntikkan dana sebesar Rp3 triliun:
Baca Juga: Pemerintah Menang Banyak dari Negosiasi Freeport: Genggam 12 Persen Saham Hingga Pembangunan Sekolah
- Anthoni Salim (Grup Salim)
- Prajogo Pangestu (Grup Barito Pacific)
- Sugianto Kusuma (Grup Agung Sedayu)
- Franky Widjaja (Grup Sinar Mas)
Selain itu, empat grup konglomerat lain juga kompak menyerap Rp3 triliun, meliputi kolaborasi Garibaldi Thohir dan Edwin Soeryadjaya (mewakili Adaro dan Saratoga), serta Budi Hartono (Grup Djarum), Low Tuck Kwong (Bayan Group), dan Prijono Sugiarto (Grup Astra). Taipan kawakan Tommy Winata juga tak ketinggalan, menyerap Rp1,6 triliun.
Dukungan finansial ini merata dari berbagai sektor. Sejumlah pengusaha menyerap masing-masing Rp1,5 triliun, termasuk Hilmi Panigoro (Medco Group), Sukanto Tanoto (Royal Golden Eagle), James Riady (Lippo Group), dan Eddy Sariaatmadja (Emtek Group).
Bahkan, pendiri bisnis ritel dan consumer goods pun ikut berburu cuan 2 persen. William Katuari dari Grup Wings dan Alexander Teja dari Grup Pakuwon masing-masing menyerap Rp1,1 triliun.
Taipan lain yang menyerap masing-masing Rp1 triliun termasuk Dato Tahir (Mayapada Group), Martua Sitorus, Peter Sondakh (Rajawali Corp), Bachtiar Karim (Musim Mas), dan Jogi Hendra Atmadja (Mayora Group).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi