Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat semakin gencar membangun infrastruktur untuk mempermudah mobilisasi masyarakat. Salah satunya pembangunan infrastruktur di Provinsi Banten.
Selain membangun membangun jalan tol dan bendungan, PUPR juga mebangun jembatan gantung. Salah satunya adalah Jembatan Gantung Mekar Baru, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang.
Pembangunan jembatan gantung tersebut dilakukan dengan tujuan memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar desa yang sebelumnya harus memutar jauh akibat dipisahkan oleh kondisi geografis, seperti jurang, ataupun sungai.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banten, Ditjen Bina Marga Wida Nurfaida mengatakan Jembatan Gantung Mekar Baru dibangun sejak tanggal kontrak 11 September dengan masa pelaksanaan 112 hari kalender.
"Saat ini progres konstruksi sudah mencapai 72 persen, sesuai kontrak selesai 30 Desember 2020 tetapi kami targetkan selesai lebih cepat pada 21 Desember 2020 agar segera dapat dimanfaatkan masyarakat. Jadi dulu kondisi jembatan sering terkena banjir, kalau banjir masyarakat tidak bisa lewat jadi harus memutar mencari jalan lain, makanya dibangun jembatan ini," ujar Wida di Jembatan Gantung Mekar Baru, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (22/11/2020).
Wida menjelaskan, Jembatan Gantung Mekar Baru dibangun sepanjang 42 meter dengan lebar 1,5 meter untuk menghubungkan Desa Mekar Baru dan Desa Cikokok, Kecamatan Petir. Anggaran pembangunannya sebesar Rp 2,6 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Rizky Cipta Guna Perkasa dengan melibatkan pekerja lokal dari sejumlah kampung diantaranya warga Kampung Cidokok, RT 06 RW 02.
"Selain jembatan kami juga akan membantu perbaikan jalan akses dan drainase menuju jembatan masing-masing sepanjang 300 meter. Kami berharap dengan selesainya jembatan nanti dapat dirawat dan dianfaatkan sebaik-baiknya," tuturnya.
Kepala Desa Mekar Baru Mudzakir merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR atas dibangunnya jembatan tersebut. Menurut Mudzakir, kondisi jembatan sebelumnya sangat memprihatinkan karena hanya berupa cor tanpa besi pengamanan.
"Setiap hujan pasti jembatan sebelumnya tergenang air, karena berada di bawah jurang. Sudah banyak masyarakat yang nekat melintas jatuh, makanya kami sangat bersyukur akhirnya jembatan baru yang selama ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat dibangun Kementerian PUPR untuk mempermudah mobilitas warga. Dulu kalau banjir harus mutar masyarakat sini sekitar 2 kilometer lah. Dengan adanya jembatan ini jadi masyarakat tidak perlu lagi cari jalan-jalan tikus," kata Mudzakir.
Baca Juga: Untuk Kuatkan Bangunan, PUPR akan Gunakan Teknologi Lapisan Ferosemen
Di Provinsi Banten sekitar 30 jembatan gantung telah dibangun Kementerian PUPR. Pembangunan jembatan gantung merupakan usulan dari Pemerintah Daerah setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), TNI, dan DPRD yang diajukan kepada Kementerian PUPR dengan mempertimbangkan kondisi wilayah, sosial, ekonomi, potensi wilayah, dan kesesuaian lokasi, manfaat, dan urgensi pembangunan jembatan.
Pada 2015-2019, Kementerian PUPR telah membangun 300 jembatan gantung di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 1,4 triliun. Pada tahun 2015 dibangun 10 jembatan, pada tahun 2016 dibangun 7 jembatan, pada tahun 2017 dibangun 13 jembatan, dan pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing dibangun 130 jembatan dan 140 jembatan.
Pembangunan jembatan gantung kembali dilanjutkan pada 2020. Hingga saat ini sudah ada 44 lokasi jembatan gantung yang sudah mendapat persetujuan untuk dibangun oleh Menteri PUPR. Dari jumlah tersebut, 6 di antaranya direncanakan dibangun di pulau Papua. Secara umum jembatan gantung yang dibangun tersebut memiliki bentang antara 30 meter hingga 120 meter.
Berita Terkait
-
Viral! Laskar Pendekar Banten Minta Maaf ke Habib Rizieq
-
KPU Banten Bolehkan Paslon Pilkada Pasang Iklan Kampanye di Media Online
-
Heboh Ormas Banten Tolak HRS, Laskar Pendekar Minta Maaf ke Habib Rizieq
-
Untuk Kuatkan Bangunan, PUPR akan Gunakan Teknologi Lapisan Ferosemen
-
Anshor dan Banser NU Tolak Habib Rizieq Datang ke Banten
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI