Suara.com - Sebanyak 450 ribu ton beras telah selesai didistribusikan melalui Program Bantuan Sosial Beras (BSB) dengan tepat waktu dan memberi efek positif bagi petani dan jasa transportasi.
"Pada awal pelaksanaan memang tidak mudah, salah satunya karena tantangan alam, yakni kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Namun Alhamdulillah, akhirnya dapat bejalan lancar dan selesai tepat waktu. Capaian ini sejalan dengan berbagai capaian kinerja Kemensos secara keseluruhan,” kata Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Pemerintah mengapresiasi pihak yang membantu menyukseskan Program BSB, yaitu Pemda, Perum Bulog yang menjaga kualitas dan kuantitas beras, serta PT BGR dan PT DNR selaku transporter, yang bersama-sama Kemensos menyelesaikan penyaluran BSB dengan baik.
Dalam evaluasi pelaksanaan BSB di Bogor sehari sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemensos, Hartono Laras memaparkan Kebijakan Strategis Pelaksanaan Bansos di Masa Pandemi Covid-19. Menurutnya, BSB termasuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yaitu sektor perlindungan sosial untuk membantu pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat atau KPM.
Efek Program BSB adalah menyerap beras petani dan menguatkan jasa transportasi, seperti mobil, truk, helikopter, perahu dan kapal dalam penyaluran BSB.
Dengan selesainya penyaluran BSB, maka Kemensos telah merampungkan penyaluran tiga bantuan sosial (bansos) dalam penanganan pandemi Covid-1. Kepada Perum Bulog, Hartono minta agar segera menyampaikan dokumen sehingga pembayaran dapat diselesaikan.
"Mudah-mudahan yang bantuan yang sudah selesai secara fisik ini diikuti dengan pencairan pembayaran,” katanya.
Secara teknis, penyaluran BSB dinilai berat karena kesiapan dan ketersediaan transporter di 34 provinsi 514 kabupaten dan kota harus terjamin. Pelaksanaan BSB juga harus tepat dan cepat, serta memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas.
“Sejauh ini, penyelesaian program bansos juga berpengaruh terhadap akselerasi dan kinerja anggaran Kemensos. Saat ini, realisasi anggaran Kemensos sudah di atas 90 persen,” tambah Hartono.
Baca Juga: Kemensos RI Salurkan Sembako Senilai Rp 900 Juta di Lampung
Untuk meningkatkan akurasi data, Kemensos terus memperbarui DTKS sejalan dengan penambahan cakupan data dalam DTKS pada 2021, yakni 41,6 juta keluarga, dengan status sosial ekonomi rendah.
Dalam "Tren Persepsi Korupsi di Masa Wabah Covid-19", Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut tingkat kepercayaan masyarakat kepada Kemensos berada di peringkat ketiga, sementara kinerja lembaga kepersidenan di posisi pertama dengan tingkat kepuasan 57,8 persen.
Survei dilaksanakan terhadap 1.200 responden yang dipilih dengan metode simple random sampling melalui wawancara telepon pada 13-17 Oktober 2020. Margin of error survei kuranglebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei menemukan penyaluran bantuan sosial dan bantuan lainnya terkait Covid-19 dinilai tepat sasaran.
Berita Terkait
-
Layanan Rehabilitasi Sosial Butuh Peran Serta Pemerintah dan Masyarakat
-
Kemensos Tambah 20 Ribu Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Sosial
-
Salurkan Bansos Beras ke 10 Juta KPM, Kemensos Apresiasi BGR Logistics
-
Data Penerima Bansos Diperbaharui, Banyak Nama-nama Baru
-
Kemensos RI Salurkan Sembako Senilai Rp 900 Juta di Lampung
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina