Suara.com - Setiap orang tentu selalu ingin hidup sehat dan normal. Seperti halnya seorang wanita paruh baya yang berjuang melawan penyakitnya untuk bisa kembali hidup sehat.
Wanita paruh baya itu bernama Aisyah. Di usianya yang sudah 67 tahun, nenek tersebut berharap penyakit jantung dan paru-paru yang dialaminya bisa benar-benar pulih.
Suara.com berkesempatan mengunjungi nenek Aisyah di kediamannya Jalan Kesederhanaan Dalam RT 001 RW 001, Kelurahan Keangungan, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Sabtu (21/11/2020).
Aisyah menceritakan, penyakit komplikasi yang dialaminya belum benar-benar pulih. Ia kerap merasakan sakit di bagian dada.
"Kelihatannya saat ini mungkin terlihat sehat saja. Tapi kalau kebanyakan aktivitas, kecapean, pasti dada langsung sesak," ujarnya, di lokasi, Sabtu (21/11/2020).
Penyakit tersebut dialami Aisyah sejak tahun 2015 silam. Saat itu, ia yang sedang berbaring di tempat tidurnya merasakan sakit luar biasa pada bagian dadanya.
"Saat itu hari Jumat tanggal 17 Agustus, saya berbaring di kasur tetiba dada sakit banget luar biasa. Sampai teriak-teriak minta tolong," sebutnya.
Aisyah yang tinggal dengan anak dan menantunya itu akhirnya di evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Sesampainya disana, Aisyah langsung ditangani oleh dokter di ruangan instalasi gawat darurat (IGD).
Baca Juga: BPJS Kesehatan Apresiasi Kinerja Industri Keuangan terhadap JKN-KIS
"Di ruangan IGD saja saya masih nangis-nangis menahan rasa sakit di dada. Akhirnya dokter ngomong kalau saya harus menjalani perawatan," ungkapnya.
Mendengar itu, Aisyah mengaku sempat bertanya kepada dokter penyakit apa yang dialaminya. Kemudian, dokter menjawab rasa sakit yang dirasakan dari pembengkakan jantung.
"Saya dan menantu kaget juga mendengar itu. Dokter bilang nenek kemungkinan besar rasa sakit itu dari pembengkakan jantung dan harus dirawat," tuturnya.
Karena divonis terkena penyakit jantung, Aisyah pun menuruti untuk dirawat. Ia dirawat selama delapan hari di RSUD itu.
"Dokter mengijinkan saya untuk rawat jalan di rumah karena kondisi sudah membaik. Tapi saya diminta setiap seminggu melakukan kontrol ke rumah sakit," paparnya.
Aisyah melakukan kontrol setiap sepekan. Namun, beberapa bulan setelahnya, ia jarang mengikuti anjuran dokter tersebut.
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan Apresiasi Kinerja Industri Keuangan terhadap JKN-KIS
-
Pakai Aplikasi New e-Dabu, Tidak Perlu Antre di Kantor BPJS Kesehatan
-
Ini 5 Strategi BPJS Kesehatan Kumpulkan Iuran Peserta ke SGK Turki
-
BPJS Kesehatan : Vaksinasi Covid-19 akan Berjalan melalui Aplikasi P-Care
-
Melalui Aplikasi Mobile JKN, Faskes Berikan Layanan secara Online
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha